Senin 14 Sep 2020 13:59 WIB

Neymar "Ngamuk" di Twitter, Ini Alasannya

Neymar adalah pemain terakhir yang diusir lapangan

Ekspresi Striker Paris St Germain Neymar setelah memastikan timnya sukses melaju ke laga final Liga Champions.
Foto: Manu Fernandez/Pool via REUTERS
Ekspresi Striker Paris St Germain Neymar setelah memastikan timnya sukses melaju ke laga final Liga Champions.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Neymar telah menyuarakan kekesalan dan penyesalannya karena tidak mengambil tindakan yang lebih keras terhadap pemain Marseille Alvaro Gonzalez atas tuduhan aksi rasisme oleh bek tersebut kepada mega bintang asal Brasil itu.

Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dari Marseille pada Senin (14/9) dalam lanjutan Ligue 1, tetapi laga tersebut dirusak oleh perkelahian di akhir pertandingan dengan lima pemain mendapatkan kartu merah karena terlibat dalam insiden itu.

Neymar adalah pemain terakhir yang diusir lapangan karena menampar bagian belakang kepala Gonzalez dan ia menuduh bek asal Spanyol itu mengeluarkan perkataan rasisme saat ia meninggalkan lapangan.

Pemain Brasil itu kemudian mengungkapkan kekesalannya usai pertandingan di akun media sosial-nya terhadap Gonzalez.

"Satu-satunya penyesalan saya adalah tidak memukul wajah si bajingan itu," tulis pemain berusia 28 tahun itu di Twitter yang dikutip Goal pada Senin (14/9).

"VAR menangkap kejadian itu dengan mudah," tulis Neymar seusai laga. "Sekarang saya ingin melihat gambar rasial yang memanggil saya "monyet", saya mau lihat."

Neymar kemudian kembali mengunggah lagi tulisan di Twitter, dengan menuduh Gonzalez menggunakan perkataan rasial terhadapnya di lapangan.

PSG kini telah kalah dalam dua pertandingan pertama mereka di musim baru Ligue 1, pertama kalinya sejak 1984-85, dengan tim asuhan Thomas Tuchel juga kalah 0-1 melawan Lens pada 10 September.

Pelatih Marseille Andre Villas-Boas kemudian membela Gonzalez pasca pertandingan saat ia menuduh Angel Di Maria meludahi salah satu pemainnya.

Ditanya apakah Gonzalez bersalah karena membuat pernyataan rasial, Villas-Boas menjawab: "Saya tidak berpikir demikian, karena Alvaro adalah pemain berpengalaman. Tidak ada ruang untuk rasisme dalam sepak bola, tetapi saya tidak berpikir ia melakukannya."

"Neymar sedikit kesal dengan situasi ini di akhir pertandingan. Saya berharap itu tidak mengganggu kemenangan ini," tambah pelatih asal Portugal itu. "Kami juga tahu Di Maria meludahi salah satu pemain kami. Itu adalah El Clasico dan kami harus mengingat kemenangan bersejarah ini untuk Marseille."

Tak lama berselang, Alvaro Gonzales mencoba membela diri dan membalas ucapan Neymar.

"Tidak ada tempat untuk rasisme. Sebuah karier yang bersih dengan banyak rekan satu tim dan teman setiap hari," tulis Gonzalez.

"Terkadang, Anda harus belajar bagaimana merasakan kekalahan dan menerimanya di lapangan," balasnya.

Sementara PSG kembali mengalami kekalahan, Marseille kini telah memenangi dua pertandingan pertama mereka di musim baru Ligue 1 setelah finis kedua musim lalu.

Skuat PSG asuhan Tuchel selanjutnya akan menghadapi Metz pada Kamis dan bermain tanpa Neymar, Layvin Kurzawa dan Leandro Paredes setelah mendapatkan kartu merah mereka pada Senin.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement