Selasa 15 Sep 2020 00:04 WIB

Gender Reveal Party Dituding Picu Kebakaran Hebat

Pesta pengungkapan jenis kelamin bayi kadang malah berujung petaka

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Salah satu pemicu kebakaran besar di timur Los Angeles adalah kembang api di pesta pengungkapan gender atau gender reveal party. Ilustrasi.
Foto: AP / Ringo H.W. Chiu
Salah satu pemicu kebakaran besar di timur Los Angeles adalah kembang api di pesta pengungkapan gender atau gender reveal party. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA - Kebakaran hutan di salah satu negara bagian Amerika Serikat (AS), Kalifornia telah memberanguskan lebih dari 7.000 hektare lahan dalam dua hari sejak awal pekan lalu. Salah satu pemicu kebakaran besar di timur Los Angeles adalah kembang api di pesta pengungkapan gender atau gender reveal party.

Para pakar internet sudah geram soal pesta pengungkapan bayi ini. "Pengungkap jenis kelamin bayi dengan menabrakkan kapal tanker penuh minyak merah muda ke terumbu karang yang rapuh," cicit sinis salah satu pengguna Twitter.

Baca Juga

Sementara pengguna media sosial lain mengungkapkan kemarahan atas keputusan masing-masing orang untuk menjadi tuan rumah pesta-pesta tersebut. Padahal tengah terjadi krisis kesehatan global dan musim kebakaran paling dahsyat dalam sejarah modern.

Dari sejarah munculnya, pesta pengungkapan jenis kelamin telah memecah belah orang Amerika selama hampir belasan tahun. Lahir dari era media sosial, pesta-pesta ini mengubah pengalaman pribadi berkeluarga menjadi tontonan publik.

Pesta pengungkapan gender ini merujuk pada pesta pengungkapan jenis kelamin bayi yang masih ada dalam kandungan. Jenis kelamin bayi biasanya diumumkan dengan kembang api yang mengeluarkan asap merah muda atau biru.

Template untuk pesta ini dibuat pada 2008, ketika seorang blogger bernama Jenna Karvunidis membagikan foto pesta pengungkapan jenis kelamin untuk anak sulungnya di blognya, High Gloss and Sauce. Gelombang yang mengikuti dirinya langsung bermunculan, banyak dari mereka ibu blogger. Tradisi dengan cepat menyebar di platform media sosial.

Sepanjang 2010-an, pesta pengungkapan gender direkam oleh fotografer profesional dan dipentaskan untuk Instagram. Pada 2015, orang tua di platform Pinterest membuat papan visi yang rumit untuk tema pesta gender, seperti "koboi vs tiara" dan "senjata vs kilau".

Youtube juga menyelenggarakan beberapa jam rekaman pesta pengungkapan gender. Banyak dari orang tua dalam video tersebut gembira saat mereka mengetahui jenis kelamin anak mereka, sementara genre yang sama sekali berbeda menampilkan kekecewaan mendalam anggota keluarga. Gagasan tentang peristiwa ini dikutuk, pesta pengungkapan gender dinilai menjadi semakin berbahaya.

Di sebuah pesta Juli lalu, sebuah mobil secara tidak sengaja terbakar. Pada September tahun lalu pun, sebuah pesawat pembersih tanaman jatuh setelah membuang ribuan galon air berwarna merah muda di sebuah ladang di Texas.

Bulan berikutnya, seorang wanita terbunuh oleh puing-puing yang beterbangan dari perangkat yang dimaksudkan untuk menembakkan asap berwarna di Knoxville, Iowa.

Kebakaran pekan ini bukanlah yang pertama terjadi dari pesta pengungkapan gender. Pada 2017, kebakaran terjadi di sebuah pesta di Arizona yang mengakibatkan kerusakan lebih dari delapan juta dolar AS dan 45 ribu hektare tanah hancur.

Terkadang kesalahannya lebih ringan. Rekaman video yang mendokumentasikan kecelakaan dan kesalahan di pesta pengungkapan gender telah mengumpulkan jutaan penayangan bersama. Banyak video yang menampilkan air mata dan amukan dari calon saudara kandung.

Banyak kritikus pesta pengungkapan gender mengatakan peristiwa tersebut tidak sejalan dengan waktu saat ini dan terlalu bergantung pada gagasan gender sebagai biner. Lalu ada pandemi.

Banyak negara bagian tetap mengarantina diri karena kasus virus corona terus meningkat. Meminta keluarga, teman, dan orang terkasih mempertaruhkan kesehatannya hanya untuk mengetahui apakah bayi yang diharapkan memiliki penis atau vagina dapat terlihat egois dan sembrono.

Sebagian mungkin merupakan akibat dari tekanan masyarakat. Seperti yang dicatat oleh Alia Wong di The Atlantic pada 2018, anak muda Amerika secara resmi "terlalu merayakan" banyak peristiwa kehidupan yang mungkin tidak dianggap penting oleh orang tua mereka.

"Untuk warga Amerika berusia 20 dan 30-an, yang berada di tengah fase berat tonggak masa dewasa awal, sudah menjadi hal yang umum untuk mengadakan beberapa acara perayaan untuk menghormati tempat terkenal seperti kelahiran dan pernikahan," ujar Wong dikutip laman New York Times, Ahad.

Banyak orang yang menginginkan anak juga tidak bisa hamil. Semakin banyak wanita yang menunda kehamilan, beberapa mengandalkan bantuan teknologi reproduksi seperti IVF. Bagi ribuan wanita ini, kehamilan sampai pada titik di mana jenis kelamin bayi dapat dibaca adalah pencapaian yang patut dirayakan.

Bahkan bagi mereka yang belum berjuang untuk hamil, bayi adalah alasan yang layak untuk dirayakan dan pesta pengungkapan jenis kelamin adalah alasan yang bagus untuk menyatukan keluarga dan teman, terutama selama tahun yang berat ini.

"Seluruh keluarga saya benar-benar perempuan. Anak laki-laki terakhir yang kami miliki adalah 25 tahun yang lalu, itu adalah kakak laki-laki saya," kata Morgan Neal (22 tahun) yang menjadi tuan rumah pesta terbuka gender di rumahnya di Virginia Barat bersama keluarga dekat.

Dia mengatakan pesta itu adalah cara untuk mempersiapkan emosional dan mental bagi kelahiran anak pertamanya. "Kehamilan adalah masalah besar bagi orang-orang, terutama di sekitar sini. Ini adalah cara untuk merayakan kehamilan dan membawa kehidupan ke dunia," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement