REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Dewan Kristen Swedia pada Ahad (13/9) mengecam pembakaran kitab suci Alquran di Swedia baru-baru ini. Sepuluh pendeta Kristen terkemuka dari negara Skandinavia tersebut, termasuk Uskup Agung Gereja Prostestan Antje Jackele, mengeluarkan sebuah pernyataan yang menentang aksi anti-Muslim.
Uskup agung, bersama pemimpin gereja lainnya, secara tegas menolak pelanggaran yang disengaja atas nama keyakinan umat. Organisasi Kristen tersebut mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh kelompok rasis sayap kanan Denmark, "barbar".
"Serangan semacam itu, mempertajam polarisasi antarmasyarakat saat negara kami perlu membangun martabat dan hak setiap orang," tambahnya.
Partai Garis Keras Denmark (Stram Kurs) antimigran pada Kamis membakar salinan kitab suci umat Muslim di Rinkeby, lingkungan yang mayoritas Muslim di Stockholm. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah aksi serupa di Kota Malmo, Swedia selatan.