REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Laboratorium di Prancis dan Swedia telah secara independen mengonfirmasi bahwa kritikus Kremlin, Alexei Navalny, diracun dengan agen atau gas saraf Novichok. Demikian dilaporkan pemerintah Jerman pada Senin.
Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert juga mengatakan sampel yang diambil dari politikus oposisi Rusia ini telah dikirim ke Organisasi untuk Pencegahan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag untuk diuji di laboratorium mereka.
Navalny saat ini dirawat di Berlin, Jerman. Dokter tentara di rumah sakit Charite Berlin, tempat Navalny dievakuasi setelah jatuh sakit dalam penerbangan di atas Siberia bulan lalu, adalah orang pertama yang mengatakan bahwa dia telah diracuni oleh Novichok. Navalny terbangun dari koma minggu lalu.
"Terlepas dari investigasi OPCW, tiga laboratorium kini telah secara independen mengidentifikasi agen saraf militer sebagai penyebab keracunan Navalny," kata Seibert.
Rusia mengatakan belum melihat bukti bahwa Navalny diracun. Keracunan tersebut telah membawa ketegangan antara Rusia dan Jerman ke tingkat yang lebih tinggi, memicu seruan agar pipa Nord Stream 2, proyek utama Kremlin untuk membawa gas Rusia langsung ke Jerman di bawah Laut Baltik, untuk dibatalkan. "Kami memperbarui seruan kami kepada Rusia untuk menjelaskan peristiwa ini," kata Seibert, Senin.