Senin 14 Sep 2020 17:51 WIB

Wapres: Karakteristik Ekonomi Syariah Indonesia Berbeda

Ekonomi syariah merupakan salah satu pilar ketahanan ekonomi Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
  Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Global Islamic Finance Award (GIFA) 2020 yang digelar di Pakistan secara virtual pada Senin (14/9).
Foto: Dok. Setwapres/KIP
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Global Islamic Finance Award (GIFA) 2020 yang digelar di Pakistan secara virtual pada Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan terima kasih atas penghargaan Global Islamic Finance Award (GIFA) 2020 kepada Komite Nasional Ekonomi Keuangan dan Syariah (KNEKS). Penghargaan ini menjadi motivasi bagi KNEKS untuk mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan ekonomi dan Keuangan syariah di Indonesia.

Sebab, saat ini pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia belum maksimal. Terlebih, sektor ini memiliki kekhasan.

Baca Juga

"Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan negara lain," ujar Kiai Ma'ruf saat menghadiri virtual Penghargaan GIFA Award 2020 yang dilaksanakan di Pakistan, Senin (14/9).

Ia menjelaskan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia merupakan salah satu pilar ketahanan ekonomi nasional. Sehingga dalam pengembangannya, harus bersinergi dengan pengembangan ekonomi konvensional.

Apalagi, Ketua Harian KNEKS itu menjelaskan, visi pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia juga diletakkan sebagai sebuah pilihan rasional dan inklusif.

"Untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah menjadi rahmatan-lil-alamin untuk semua golongan tanpa memandang perbedaan," kata Kiai Ma'ruf.

Karena itu, saat ini, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dijalankan oleh KNEKS berfokus pada empat hal yaitu, pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, optimalisasi zakat, infak sedekah dan wakaf (Ziswaf) dan penguatan peran institusi keuangan mikro syariah.

"Dan juga penumbuhan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha bisnis syariah skala UMKM," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement