REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Sorong menyatakan sarana penampungan pasien Covid-19, baik rumah sakit maupun gedung karantina terbatas. Padahal, jumlah kasus terus meningkat.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sorong Ruddy Rudolf Lakku mengatakan saat ini ruangan untuk merawat pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sele be Solu penuh.
"Daya tampung perawatan pasien Covid-19 di RSUD Sele be Solu enam orang dan terisi penuh," katanya, Senin (14/9).
Pihak rumah sakit sedang berupaya menyiapkan ruang karena pasien positif terus meningkat. Selain RSUD Sele be Solu, kata dia, ruangan untuk perawatan pasien terkonfirmasi di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 kampung baru juga sudah hampir penuh dan sedang diperluas agar bisa menampung pasien yang terus meningkat.
Menurut dia, gedung Diklat kampung Salak tempat karantina pasien terkonfirmasi Covid-19 daya tampungnya 70 orang. Pasien yang ada saat ini berjumlah 64 orang sangat terbatas untuk menampung pasien baru yang terus meningkat.
Ia menyampaikan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di kota Sorong telah mencapai 537 orang. Sebanyak 319 orang telah sembuh dan 11 orang meninggal dunia tersisa 207 orang masih dalam penanganan.
Fasilitas rumah sakit dan karantina sudah tidak mampu menampung pasien terkonfirmasi Covid-19. Masyarakat diharapkan disiplin menjalankan protokol kesehatan guna menghindari penularan penyakit itu.
"Penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona adalah tanggung jawab bersama. Rajin cuci tangan, selalu gunakan masker, serta menerapkan pola hidup sehat demi melindungi diri dan keluarga," kata Ruddy.