Senin 14 Sep 2020 18:38 WIB

Kasus Syekh Ali Jaber, HNW: Jangan Berhenti di Alasan Klise

HNW minta aparat jangan berhenti pada alasan klise yaitu gangguan mental.

Syekh Ali Jaber berikan klarifikasi atas kejadian penusukan dirinya di Bandar Lampung, Senin (14/9).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Syekh Ali Jaber berikan klarifikasi atas kejadian penusukan dirinya di Bandar Lampung, Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta kasus penusukan Syekh Ali Jaber yang ditusuk saat berdakwah di masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Ahad (13/9) diusut tuntas. HNW meminta pihak Kepolisian segera mengusut kasus tersebut secara terbuka dan tuntas, termasuk apa motif, siapa dalang, dan jangan berhenti pada alasan klise yaitu gangguan mental.

"Ini bukan kasus yang pertama, karena kasus serupa sudah berulangkali terjadi," kata HNW dalam keterangannya Senin (14/9).

Apalagi para warga net saja bisa menampilkan banyak foto mutakhir dari pelaku sebagai bukti digital bahwa yang bersangkutan dalam kondisi yang normal.  Menurut HNW, penikaman terhadap Syekh Ali Jaber merupakan bukti bahwa ancaman dan intimidasi terhadap ulama, tokoh Agama Islam, dan juga tokoh agama lainnya, nyata adanya. Oleh karena itu, perlu ada Undang-Undang Perlindungan Tokoh Agama, bukan hanya untuk lindungi tokoh Agama Islam saja namun semua tokoh agama dari seluruh agama yang diakui di Indonesia.

RUU tersebut perlu memuat perlindungan fisik bagi tokoh agama dari semua agama yang diakui di Indonesia, saat mereka sedang menyampaikan ajaran agamanya dan juga sanksi bagi yang melakukan persekusi terhadap tokoh agama.

Dengan begitu, diharapkan persekusi terhadap ulama atau tokoh agama tidak terulang kembali sehingga menghadirkan efek jera menjadi penting bagi penegak hukum untuk menjatuhkan sanksi berat kepada pelaku.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement