REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK— Ribuan rumah warga di 18 desa di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat terendam banjir sejak sepekan terakhir, akibat meningkatnya intensitas dan curah hujan di wilayah perhuluan Kalbar tersebut.
"Sebanyak 18 desa yang diterendam banjir itu berada di wilayah hukum Polsek Nanga Pinoh, diantaranya di Desa Tanjung Lay, Tembawang Panjang, Desa Pal, Tanjung Niaga, Kenual, Baru dan Desa Sidomulyo di Kacamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Melawi, AKBP Tris Supriadi, saat dihubungi di Melawi, Senin (15/9).
Dia menjelaskan, hari ini pihaknya langsung melakukan pemantauan terhadap wilayah terdampak bencana banjir di 18 desa di Kabupaten Melawi itu.
Ia mengatakan, akibat banjir tersebut, ribuan rumah warga terendam banjir dan menyebabkan aktivitas pasar sayur Nanga Pinoh berpindah lokasi ke tepi jalan Juang (sekitaran Tugu Juang). Kemudian akses jalan Provinsi Nanga Pinoh-Sintang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Nanga Pinoh tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Untuk sementara telah disediakan tempat pengungsian oleh BPBD Kabupaten Melawi, yaitu di Gedung Serba Guna Kabupaten Melawi," katanya.
Kemudian di wilayah hukum Polsek Ella Hilir sebanyak empat desa, yaitu Desa Nanga Nuak, Desa Lengkong Nyadom, Desa Nanga Ella Hilir dan Desa Pelempai Jaya. "Akibat banjir tersebut, ratusan rumah warga terendam banjir dan menyebabkan akses jalan dari dan menuju ke Kecamatan Nanga Pinoh hanya dapat dilalui kendaran doa yang dinaikkan ke rakit," katanya.
Kemudian, di wilayah hukum Polsek Sayan, ujarnya lagi ada tujuh desa yang terendam banjir, diantaranya Desa Lingkar Indah, Sayan Jaya, Nanga Sayan, Pekawai, Tumbak Raya, Landau Sadak, dan Desa Madya Raya.
"Akibat banjir ini, ribuan rumah warga terendam banjir hingga mencapai ketinggian dua meter dan menyebabkan akses jalan dari Nanga Pinoh menuju Kota Baru tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat dikarenakan jembatan kenoka, Desa Lingkar Indah, Sayan Jaya, Siling Permai dan Pasar Sayan tergenang air ketinggian dua meter," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Melawi menambahkan hingga saat ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan akibat bencana banjir tersebut, sementara kerugian materil belum dapat diperkirakan. Terkait dampak banjir tersebut maka demi keselamatan masyarakat dan lingkungan maka pihak PLN ULP Nanga Pinoh melakukan pemadaman beberapa gardu dan pemadaman akan dilakukan hingga kondisi gardu aman dioperasikan.
"Ada 13 gardu yang dipadamkan, yaitu gardu di Tanjung Niaga, Sisipan Tanjung, Kva Kelakik, Sisipan Kelakik, Kva Sidomulyo II ( Jepara ), Kva Kaswari, Kva AP 21, Kva Markasan, Kva Erti, Kva Kenanga 1, Kva Kenanga 2, Kva Nawawi 1 dan di Kva Nawawi 2. Dan perlu kami laporkan situasi saat ini masih aman terkendali," katanya.