Senin 14 Sep 2020 19:00 WIB

Terawan Sebut Novotel, Harris, Ibis Disiapkan untuk Isolasi

Menkes Terawan menyebut, 1.500 kamar hotel disiapkan untuk isolasi pasien Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan).
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan kamar tambahan untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala. Hal ini dilakukan untuk mencegah orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah yang justru berpotensi menularan virus ke anggota keluarga.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, sebanyak 1.500 kamar hotel bintang 2-3 di Jakarta sudah disiapkan. Sedikitnya 10 hotel yang masuk dalam jaringan Accord, Novotel, Ibis, Tauzia, hingga Harris disebut Terawan sudah siap menyediakan kamarnya untuk isolasi pasien Covid-19. Seluruh 1.500 kamar diharapkan bisa menampung 3.000 orang pasien.

Baca Juga

"Jumlah hotel ini dapat ditambah menjadi 15-30 hotel jika diperlukan. Di samping itu hotel-hotel tersebut juga siap membantu pemerintah bila memerlukan hotel untuk isolasi di luar Jakarta," kata Terawan dalam keterangan pers usai rapat terbatas, Senin (14/9).

Pemerintah juga lebih dulu menyiapkan ruang isolasi tambahan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan-sedang di RS darurat Wisma Atel Kemayoran. Dua tower tambahan disiapkan, terdiri dari tower 6 dengan 1.746 tempat tidur dan tower 7 dengan 2.472 tempat tidur. Baik tower 6 dan 7 masing-masing sudah terisi 888 dan 749 tempat tidur, per Senin (14/9) ini.

"Sedangkan yang tanpa gejala, flat isolasi mandiri wisma atlet kemayoran menyiapkan dua tower yaitu tower 4 dan 5. Tower 4 ada 2.472 tempat tidur, belum terisi. Sedangkan tower 5 terdapat 2.472 tempat tidur, baru terisi 81," kata Terawan.

Pemerintah juga menyiapkan balai pelatihan kesehatan (Bapelkes) di Jakarta dan Cilito, Jawa Barat. Kapasitas yang tersedia, 326 kamar untuk 653 orang. Bapelkes di luar Jakarta, seperti Batam, Semarang, dan Makassar juga disiapkan.

Terawan memastikan, berdasarkan pengamatan langsung di lapangan pada Ahad (13/9) kemarin, fasilitas kesehatan di DKI Jakarta masih mampu merawat pasien Covid-19. Kemkes mencatat, ruang isolasi pasien bergejala sedang masih tersedia 1.088 tempat tidur, dari total 4.271 tempat tidur isolasi.

"Dalam beberapa hari ke depan ruang isolasi ini akan ditambah sebanyak 1.022 tempat tidur, sehingga menjadi 5.293 tempat tidur," kata Terawan.

Sementara untuk pasien bergejala berat, dari 583 tempat tidur ICU yang ada, masih tersedua 115 tempat tidur ICU di seluruh RS rujukan Covid-19 ibu kota. Pemerintah juga berencana menambah kapasitas tempat tidur ICU sebanyak 138 unit, sehingga totalnya menjadi 722 tempat tidur ICU isolasi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala ataupun dengan gejala ringan segera ditingkatkan. Sebab, jumlah tempat isolasi kini semakin berkurang imbas dari jumlah kasus yang makin meningkat.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan komite penangananCovid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9).

“Pemerintah juga terus menambah tempat isolasi Covid tanpa gejala ataupun yang bergejala ringan,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran hingga saat ini masih mampu menampung 2.581 pasien gejala ringan, yang terdiri dari 858 tempat tidur di tower 6 dan 1.723 di tower 7. Sedangkan untuk flat isolasi mandiri di Wisma Atlet juga masih tersedia sebanyak 4.863 tempat tidur di tower 4 dan 5.

Selain itu, tempat isolasi juga masih tersedia di balai pelatihan kesehatan di Ciloto yang mampu menampung 653 orang dan juga sejumlah tempat isolasi lainnya di balai pelatihan kesehatan di Batam, Semarang, dan juga Makassar. Jokowi menyebut, pemerintah juga telah menyiapkan pusat karantina untuk pasien dengan gejala ringan sehingga tidak berpotensi menularkan kepada anggota keluarga lainnya.

“Kita telah bekerja sama dengan hotel bintang 1, bintang 2, untuk menjadi fasilitas karantina. Tolong ini juga disampaikan ada 15 hotel bintang 2 dan 3 di Jakarta dengan kapasitas tiga ribu. Ini kita telah bekerja sama dengan grup-grup hotel yang ada,” jelas Jokowi.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginjak rem darurat dengan mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) - (republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement