REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam disebut tidak bertentangan dengan modernitas dan globalisasi. Bahkan globalisasi dinilai sebagai peluang yang tepat untuk mengembangkan ajaran Islam ke dunia.
Hal tersebut dikatakan Amna Shaukat dalam artikelnya, "How Modernity and Globalization Influenced the Message and Expansion of Islam". Artikel tersebut diunggah di moderndiplomacy.eu dan dikutip Senin (14/9).
Dalam artikelnya, Amna menyebutkan, Islam tidaklah bertentangan dengan modernitas dan juga globalisasi. Hanya saja, memang dalam sudut pandang Islam, ciri-ciri globalisasi berbeda dengan unsur idiomatik saat ini.
Setelah meninjau teks dan sejarah agama, dia menemukan, Islam adalah agama global. Berdasarkan perjalanan sejarahnya pun Islam selalu berusaha untuk mendunia.
Islam dia sebut dapat selalu menjawab pertanyaan globalisasi, sistem budaya liberal, dan pemerintahan global. Islam dipercaya memiliki pemikiran yang luas dan prinsip-prinsip teoritis yang dapat menjadi lampu yang bersinar sebelum cara hidup manusia saat ini.
Menurut Amna, dalam hal ini globalisasi harus dilihat sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan kemajuan prinsip-prinsip kebaikan manusia, yang mana telah mengubah teknologi komunikatif dan memungkinkan warga di seluruh dunia memiliki konektivitas yang cepat dan terpadu.
Berdasarkan pendekatan itu, globalisasi merupakan peluang yang tepat untuk mengembangkan ajaran Islam. Ajaran yang diagungkan dan menjadi landasan pemenuhan pemerintahan global Islam, sebagaimana dijanjikan di dalam ayat Alquran.
Negara Barat, terutama Amerika, memang mendominasi pertumbuhan dan perkembangan teknologi komunikasi, seperti internet dan satelit. Namun, itu membuat suasana di mana situasinya dapat dimanfaatkan dengan baik.
Itu membuat para penerima media aktif untuk menerima pesan-pesan luhur agama Islam.
Pesan luhur yang selaras dengan naluri manusia, yang mana debu-debu kelalaian merupakan hal yang fitrah. Hal itu disebut memerlukan nurani dan ketajaman para pemikir Islam dunia bahwa mereka dapat menggunakan kondisi ini dengan lebih baik.
"Mereka dapat memanfaatkan kondisi ini dengan baik dan membuktikan prinsip bawha Islam sejalan dengan globalisasi," tulis Amna.