REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, apalagi dengan adanya pandemi di tahun ini. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi salah satu penopang perekonomian, tentu tidak luput dari tantangan untuk bertahan. Modal Rakyat sebagai salah satu perusahaan P2P lending di Indonesia berharap dalam situasi ini dapat terus mendukung UMKM, khususnya dalam menyalurkan pembiayaan.
Tercatat pada 10 September 2020, Modal Rakyat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 502 miliar kepada lebih dari 4.000 peminjam yang terdiri dari usaha mikro, kecil, dan menengah. Jumlah pendana yang terdaftar hingga saat ini mencapai lebih dari 45 ribu Pendana.
Hal ini jelas menjadi salah satu pencapaian bagi Modal Rakyat yang notabene baru berdiri dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni, 2018.
Selain pencapaian pembiayaan, tahun ini Hendoko selaku Direktur Bisnis Modal Rakyat juga memperoleh kesempatan untuk menjabat sebagai Direktur Utama. Perubahan struktur ini diharapkan menjadi salah satu strategi bagi Modal Rakyat untuk semakin mengembangkan bisnisnya dengan agresif, namun dengan tetap menjaga kualitas portofolio kreditnya.
"Sesuai dengan cita cita kami bertiga ketika mendirikan platform ini, kami ingin menjadi platform yang dapat selalu berpartisipasi aktif dalam inklusi keuangan. Dalam pertumbuhannya secara organik, Modal Rakyat ternyata lebih memiliki positioning yang baik sebagai penyedia modal kerja kategori SME/ UMKM. Oleh karena itu setelah diskusi yang mendalam di antara kami bertiga, sejak awal tahun posisi nahkoda Modal Rakyat sebagai Direktur Utama diamanahkan ke saya, mengingat latar belakang expertise saya selama ini berkecimpung di dunia perbankan. Semoga dengan pertukaran posisi ini bisa membawa penyegaran dan membantu platform kami bertumbuh dengan lebih baik,” ungkap Hendoko berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (14/9).
Hendoko merupakan seorang yang memiliki latar belakang karir di industri perbankan (bankir) selama 10 tahun, khususnya dalam menangani kredit SME (Small Medium Enterprise). Hendoko diharapkan dapat membawa Modal Rakyat untuk menjadi perusahaan P2P lending yang mampu meningkatkan pembiayaan bagi UMKM di berbagai daerah. Adapun Stanislaus MC Tandelilin yang dulunya menjabat sebagai Direktur Utama, kini menjadi Direktur Modal Rakyat.
“Dengan pencapaian penyaluran Rp 500 miliar, Modal Rakyat kini perlu dipimpin oleh Direksi yang memiliki pengalaman mendalam di manajemen risiko kredit seperti Hendoko, agar kualitas portofolio kredit UMKM di Modal Rakyat dapat terjaga. Saya akan senantiasa mendukung beliau terutama dari sisi manajemen pemasaran, keuangan, dan relasi eksternal,” ujar Stanis.
Saat ini susunan direksi Modal Rakyat terdiri dari Hendoko (Direktur Utama), Christian Hanggra (Direktur/ Chief Technology Officer),dan Stanislaus MC Tandelilin (Direktur). Sedangkan jabatan Komisaris tidak ada perubahan, Wafa Taftazani (Komisaris Utama) dan Hendra (Komisaris).
Selain pergantian direksi, tahun ini Modal Rakyat juga telah memiliki kantor baru tepatnya di Menara Prima (lantai 10) Kuningan, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan. “Perjalanan kami masih panjang. Namun kami akan berupaya terus meningkatkan kualitas baik dari sisi layanan maupun produk. Pencapaian yang saat ini adalah salah satu wujud nyata kontribusi masyarakat dan mitra-mitra kami. Ke depan, kami harapkan semakin banyak peluang kolaborasi dan kerja sama untuk semakin meningkatkan pembiayaan UMKM,” tutur Hendoko.