REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Jagakarsa dan sekitarnya kini bisa membeli kebutuhan hewan peliharaan di Seal Point Pet Shop. Pemilik pet shop baru yang terletak di Jalan Desa Putra Nomor 99B, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Elvi Robiatul Adawiyah, menjelaskan, alasan memilih membuka toko hewan peliharaan, karena kecintaannya terhadap kucing.
Selain itu, Elvi juga memanfaatkan peluang ekonomi di tengah pandemi Covid-19. “Dan memang kayaknya makin hari tuh orang kan nggak boleh ke mana-mana ya sekarang, jadi kayak punya binatang peliharaan itu salah satu cara mengurangi stres,” ujar Elvi saat grand opening tokonya pada Sabtu (12/9).
Elvi menjelaskan, pet shop yang dikelolanya bersama rekan sesama wartawannya, Zulhamdi Yahmin atau yang dia sapa sebagai ‘Bang Zul’ merupakan pekerjaan sampingan. Menurut dia, hewan peliharaan, terutama kucing memiliki peluang yang lumayan besar untuk mengambil keuntungan.
“Karena memang (saya) juga punya kucing, jadinya istilahnya untuk ngasih-ngasih makan kucing,” tuturnya.
Apalagi, Elvi mengatakan, hewan peliharaan juga makhluk hidup yang kebutuhannya harus dipenuhi layaknya manusia. Serta tidak bisa diperlakukan sembarangan. Meskipun di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kehadiran pet shop sama pentingnya seperti warung sembako milik manusia.
Selain menjual pakan dan peralatan hewan peliharaan, Seal Point Pet Shop juga menerima pacak atau perkawinan hewan, grooming, penginapan hewan, dan layanan pesan antar. “Cuma itu nanti akan jadi inovasi, nggak sekaligus saat kita buka sekarang,” ujar Elvi.
Saat ini, Elvi dan rekannya masih menunggu sertifikat untuk grooming atau fasilitas memandikan hewan. Pasalnya, dia ingin pelanggannya lebih percaya dengan fasilitas yang diberikan oleh toko hewan peliharaan miliknya. Apalagi, menurut dia, hewan peliharaan adalah kesayangan bagi pemiliknya.
Meskipun saat ini lebih dominan fokus untuk fasilitas kucing, ke depannya Elvi ingin Seal Point Pet Shop menambah fasilitas serta barang-barang yang didagangkan untuk hewan peliharaan lain. “Kita rencananya ada anjing, kelinci, burung, ikan, kita tambah-tambahin. Tapi itu akan dateng bertahap,” tuturnya.
Sejauh ini, Elvi tidak khawatir jika membuka ruko pet shop-nya di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sama seperti rekannya, Zulhamdi atau Zul yang merasa pandemi malah memunculkan peluang ekonomi. “Memang jatohnya kayak pakan yang nggak bisa dihentikan. Sama seperti toko sembako,” tutur Zul.
Nama Seal Point sendiri dipilih dari nama salah satu corak kucing, di mana warna rambut kucing di bagian hidung, telinga, dan ekor berwarna hitam. Zul mengatakan, berdasarkan pengamatannya nama corak kucing lain sudah digunakan oleh pet shop lain. Sementara untuk Seal Point, tampak belum ada yang menggunakannya.
“Filosofis di negara lain, sejarah dulu jaman-jaman cuma keluarga kerajaan yang punya kucing-kucing seal point,” terang Zul.
Oleh karena itu, baik Zul maupun Elvi berharap Seal Point Pet Shop bisa berkembang dan membawa keburuntungan. Tidak hanya dari segi nilai uang, tapi juga bisa meningkatkan ilmu pengetahuan karyawan-karwayannya terkait hewan peliharaan.
“Nanti mingkin dia punya modal, jadi bisa buka sendiri. Pokoknya kita selain mencari cuan ada dari sisi sosial dan value. Mencerdaskan karyawan,” kata Elvi.