REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengapresiasi militernya atas kerja mereka dalam membangun kembali kota-kota yang rusak diterpa angin topan dan banjir. Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan Kim mengunjungi Provinsi Hwanghae Utara.
KCNA melaporkan di wilayah sebelah selatan Pyongyang itu militer Korut telah membersihkan semua jejak bencana alam. KCNA menggambarkan kota-kota yang rusak dibangun kembali seperti 'negeri dongeng sosialis'.
Kunjungan Kim ke daerah terdampak badai di Korut itu setelah ia mengerahkan militer dan anggota partai untuk membantu masyarakat menjalani proses pemulihan. Sebelum badai dan banjir, Korut juga mengeluarkan peringatan demi mengurangi dampak pada pertanian dan manusia.
"Tentara Rakyat menciptakan semua keajaiban di tanah ini, kekuatan sejati Tentara Rakyat tidak terletak pada jumlah pasukan dan mungkin amunisi tapi kecintaan mereka pada negara," kata Kim, seperti dikutip KCNA, Selasa (15/9).
Pada musim panas ini Korut dihantam 'bencana meteorologis' berupa hujan deras dan bandai. KCNA melaporkan badan meteorologi Korut mengatakan curah hujan tahun ini mencapai titik tertinggi dalam 25 tahun terakhir.
KCNA menambahkan, curah hujan di negara pada musim panas ini rata-rata 852,3 mm (34 inci) atau tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor pertanian Korut masih sangat rentan terhadap cuaca buruk. Badai dan banjir musim panas ini dikhawatirkan akan menekan pasokan makanan di negara itu.