Selasa 15 Sep 2020 12:43 WIB

Penataan Simpang Tugu Yogyakarta Tetap Mengacu Filosofinya

Salah satunya menata keberadaan kabel udara yang selama ini terlihat kurang rapi.

Pesepeda memadati kawasan Tugu Yogyakarta, Ahad (14/6).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pesepeda memadati kawasan Tugu Yogyakarta, Ahad (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penataan simpang Tugu Yogyakarta yang akan dilakukan pada tahun ini menggunakan dana keistimewaan mengacu pada konsep sumbu filosofi Yogyakarta sekaligus untuk meningkatkan estetika di kawasan tersebut.

“Sebagai kawasan sumbu filosofi tentu ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan, namun kami berharap penataan ini bisa meningkatkan estetika kawasan,” kata Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Umi Akhsanti di Yogyakarta, Selasa (15/9).

Menurut dia, penataan yang akan dilakukan untuk meningkatkan estetika di kawasan sumbu filosofi tersebut salah satunya diwujudkan dengan mengurangi keberadaan kabel udara yang selama ini dinilai kurang rapi. Kabel udara yang berada di sekitar kawasan Tugu akan ditanam di bawah tanah.

Anggaran yang dialokasikan untuk penataan kawasan Tugu sekitar Rp 9,5 miliar dan DPUPKP Yogyakarta memiliki waktu sekitar tiga bulan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

“Tata kala pekerjaan menjadi salah satu hal yang krusial. Perencanaan pekerjaan harus dilakukan secara cermat supaya seluruh pekerjaan selesai tepat waktu,” katanya.

Ia menambahkan, pemenang lelang juga diminta untuk melakukan persiapan seluruh pekerjaan secara matang guna mengantisipasi berbagai kendala yang diperkirakan terjadi di lapangan.

Selain di simpang Tugu, salah satu pekerjaan fisik yang kini mulai berjalan adalah penataan pedestrian di Jalan KH Ahmad Dahlan sebagai pengembangan penataan kawasan Malioboro hingga Titik Nol Yogyakarta.

Penataan pedestrian tersebut juga dibiayai menggunaan dana keistimewaan dan akan dikerjakan dalam waktu 100 hari kerja. Pedestrian yang ditata berada di sisi selatan jalan dan diharapkan dapat dilanjutkan tahun depan untuk penataan di sisi utara jalan. Guna memastikan pekerjaan bisa diselsaikan tepat waktu, maka pekerjaan dibagi per segmen dan dikerjakan dalam dua shif, siang dan malam.

“Untuk beberapa pekerjaan fisik dengan waktu pengerjaan yang terbatas sangat membutuhkan kesiapan dari pemenang lelang. Sebelum kontrak, kami meminta agar pemenang melakukan persiapan dan manajemen pekerjaan yang baik supaya pekerjaan selesai tepat waktu,” katanya.

Sebelumnya, ia pun berharap agar pelaksana pekerjaan juga memperhatikan penerapan protokol kesehatan selama pekerjaan berlangsung sebagai upaya mencegah potensi penularan virus corona dari lokasi proyek.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement