REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar meninjau Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) rujukan Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Selasa (15/9).
Peninjauan dillakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19, mulai dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), High Care Unit (HCU), hingga ruang isolasi, masih memadai.
“Peninjauan kali ini dilakukan untuk mengecek persiapan darurat Covid-19 terkait ketersediaan (ruang perawatan) Fasyankes, saya lihat dari semua rumah sakit pemerintah selain RSHS, RSKIA juga yang paling baik, termasuk kelengkapan ruangan isolasinya,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Dalam peninjauan tersebut, Emil juga mengecek fasilitas perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif dengan gejala (simtomatik) maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) atau asimtomatik serta kontak erat dan kasus suspek. Menurutnya, ruang perawatan RSKIA sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung cukup memadai. “Ada beberapa lantai yang masih kosong dan kalau pun dikonversi ini sangat memadai sebagai ruang isolasi pasien COVID-19,” kata Emil.
Menurut Emil, kasus Covid-19 yang diisolasi di RSKIA Kota Bandung memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi, yaitu dari 110 pasien yang dirawat kini tersisa 10 pasien. “Artinya, tingkat kesembuhan (di RSKIA) memang cukup banyak dan sangat layak sebagai tempat rujukan isolasi,” katanya.
Selain meninjau RSKIA di Kota Bandung, Emil juga akan mengecek fasilitas perawatan bagi pasien Covid-19 di RSUD Kota Depok pada Selasa (15/9) sore WIB.
Lewat kunjungan untuk memastikan tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 ini, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sekaligus membuat upaya penguatan dan pemetaan rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar.