Selasa 15 Sep 2020 12:46 WIB

Jaksa Venezuela Dakwa Mata-Mata AS atas Tuduhan Terorisme

Pria asal AS yang didakwa Venezuela diduga memiliki hubungan dengan CIA

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera Venezuela. Venezuela dakwa pria AS yang diduga mata-mata CIA
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela. Venezuela dakwa pria AS yang diduga mata-mata CIA

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Jaksa Venezuela mendakwa seorang mata-mata Amerika Serikat (AS) karena melakukan rencana terorisme untuk menyabotase kilang minyak dan listrik. Pria itu diduga memiliki hubungan dengan CIA dan mendapat bantuan dari tiga konspirator Venezuela yang ditangkap bersamanya pada pekan lalu di dekat kilang minyak di pantai utara Karibia. 

Jaksa Penuntut Venezuela, Tarek William Saab mengatakan, mata-mata AS itu  diidentifikasi sebagai Matthew John Heath. Pelaku didakwa dengan terorisme,  perdagangan senjata ilegal, dan konspirasi. Dalam telepon seluler milik Heath dan pelaku lainnya ditemukan foto-foto yang dicurigai menjadi sasaran teror, termasuk jembatan besar di negara bagian Zulia, instalasi militer dan kilang minyak di negara bagian Falcon. Jaksa menunjukkan gambar peralatan yang diduga disita dari terdakwa yang terdiri dari peluncur granat, bahan peledak plastik, telepon satelit, dan sekantong mata uang dolar AS.

Baca Juga

"Semua yang ada di sini bisa dikualifikasikan sebagai senjata mematikan yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan dan untuk mempromosikan pembunuhan, kejahatan terhadap rakyat Venezuela," kata Saab, yang juga menuduh pria itu berencana membuka jalur perdagangan narkoba melalui Venezuela.

Penangkapan itu muncul ketika Venezuela telah dilanda krisis bahan bakar yang memicu antrian sepanjang satu mil di stasiun pengisian bahan bakar. Selain itu, Venezuela berjuang untuk menyediakan suplai listrik bagi warganya, terutama di negara bagian Zulia.