REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bakal calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku tak pernah absen mengikuti paparan materi pada sekolah partai yang diselenggarakan DPP PDIP bagi calon kepala daerah yang diusungnya. Salah satu materi yang disajikan adalah tentang ideologi Pancasila hingga berbagai perspektif pemikiran Presiden Soekarno.
“Kukuhnya ideologi berpadu dengan pengalaman strategis dan teknis yang telah kami lalui tentang tata kota, drainase, arsitektur, kota masa depan, hingga good governance. Insya Allah semuanya menjadi bekal ketika memimpin Surabaya,” ujar Eri di Surabaya, Selasa (15/9).
Berbagai materi dan penguatan ideologi serta pemikiran Bung Karno, lanjut Eri, mengingatkannya kepada berbagai program kerakyatan yang dijalankan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Diakuinya, banyak program kerakyatan di Surabaya yang terinspirasi pemikiran Bung Karno dalam menempatkan kemandirian rakyat sebagai tujuan utama kebijakan politik negara.
“Makanya di tengah kemajuan pesat Surabaya, wong cilik selalu diperhatikan. Ada program membagikan makanan bergizi gratis tiap hari ke puluhan ribu warga, fasilitasi usaha rakyat hingga ekspor, ruang publik yang gratis diakses warga untuk rekreasi, hingga penataan kampung,” ujarnya.
Eri berpendapat, program pemberdayaan dan penataan kampung yang terus digeber Risma menjadikan Surabaya dari hari ke hari terus maju dan modern. Namun, kata dia, Risma selalu bersikukuh bahwa modernisasi jangan menghilangkan kampung. Sehingga kampung-kampung terus diberdayakan, ditata, dari sisi kebersihan hingga kemandirian ekonominya.
“Program-program yang baik dari Bu Risma akan diteruskan, ditingkatkan, diberi sentuhan inovasi sesuai tantangan zaman. Kita gotong royong wujudkan Surabaya kota berkelas dunia yang manusiawi dan mensejahterakan warganya,” kata Eri.