REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan Indonesia sudah harus menjadi penghasil produk digital, bukan hanya konsumen. Apalagi, Indonesia punya potensi.
Saat melakukan kunjungan ke Technopark Cimahi di Bandung, Jawa Barat, Jerry menekankan, saat ini, industri digital Indonesia berada di urutan terdepan di ASEAN. Kemendag melihat potensi digital Indonesia yang akan terus melejit ke depan. Pada 2018, industri digital Indonesia sudah mencapai nilai kurang lebih Rp 560 triliun. Nilai ini diperkirakan akan melonjak pada 2025, khususnya dengan adanya pandemi Covid-19.
Kementerian Perdagangan akan memfasilitasi para pemangku kepentingan dengan para pengembang digital Indonesia agar industri digital Indonesia semakin berkembang dan bisa menembus mancanegara. "Indonesia juga diharapkan tidak hanya menjadi konsumen produk digital, tetapi juga mengambil posisi menjadi produsen," kata Jerry melalui siaran pers, kemarin.
Pengembangan ekspor produk digital ini, lanjut Jerry, juga merupakan salah satu upaya Kemendag dalam menjaga neraca perdagangan positif. Indonesia sudah harus mulai menggeser pengembangan ekonominya, termasuk melakukan diversifikasi produk ke arah digital. "Produk digital juga diharapkan mampu mengangkat daya saing berbagai produk industri maupun produk primer pertanian dan perkebunan," kata dia.
Ia menambahkan, aplikasi dan sistem digital akan memudahkan dan mempercepat proses produksi, pengolahan, dan pendistribusian yang dapat meningkatkan daya saing. Fungsi sistem digital tersebut harus didorong karena akan memberikan dampak yang sangat positif, baik secara ekonomi maupun sosial.
Kementerian Perdagangan akan mendorong ekspor produk digital dan kreatif agar selaras dengan tema Kabinet Indonesia Maju yaitu Revolusi Industri 4.0. Tema ini meyakini, transisi ekonomi dengan memanfaatkan teknologi secara luas dan intensif akan memperkuat struktur ekonomi dan produktivitas.