Selasa 15 Sep 2020 14:30 WIB

Penjaga Masjid Ditikam di Depan Masjid Toronto

Seorang laki-laki yang bertugas sebagai penjaga masjid ditikam oleh orang tak dikenal

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Kaca Masjid Toronto di Kanada yang pecah dirusak orang. Sudah enam kali dalam tiga bulan Masjid Toronto menjadi sasaran perusakan atau vandalisme.
Foto: Muslim Association of Canada/Twitter
Kaca Masjid Toronto di Kanada yang pecah dirusak orang. Sudah enam kali dalam tiga bulan Masjid Toronto menjadi sasaran perusakan atau vandalisme.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Seorang Muslim di Toronto, Kanada ditikam oleh orang tidak dikenal. Laki-laki muslim berusia 58 tahun itu, ditikam di luar masjid pada Sabtu malam. Ia pun meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Laki-laki tersebut kemudian diketahui bernama Mohamed-Aslim Zafis, seorang warga Toronto yang bekerja sebagai penjaga masjid. Zafis awalnya tengah duduk di kursi di depan masjid menjaga pintu masuk. Zafis bertugas mengontrol akses masuk untuk memastikan protokol kesehatan dipatuhi oleh jamaah. Saat itulah, tersangka mendekat dan menikamnya.

Ayman Tahir, seorang Imam di masjid, mengatakan kepada CBC News bahwa dia berada di dalam masjid saat peristiwa itu terjadi. Ia mendengar teriakan Zafis dan saat itu sudah tersungkur di lantai.

“Kami bergegas keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya. Kami menemukan darah di mana-mana," kata Tahir dilansir dari About Islam pada Selasa (15/9).

Organisasi Muslim Internasional Toronto (IMO) membenarkan bahwa Mohamed-Aslim Zafis adalah salah satu anggotanya. Hanya saja, IMO menyatakan belum bisa berkomentar lebih lanjut dan masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Unit pembunuhan dari Departemen Kepolisian Toronto saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut dan kami akan menunggu hasil penyelidikan sebelum berkomentar lebih lanjut. Kami mendesak masyarakat untuk tidak berspekulasi lebih lanjut mengenai motif serangan tersebut karena penyelidikan masih berlanjut," kata IMO dalam pernyataan yang dirilis pada Ahad sore.

Sejak peristiwa penikaman itu, aktivitas di masjid dihentikan sementara waktu. Masjid akan kembali dibuka setelah kondisi diyakini sudah aman dan masyarakat sekitar tidak diliputi lagi dengan ketakutan.

 

"Insya Allah, kami akan membuka masjid setelah penyelidikan selesai, dan setelah kami yakin aman dan terjamin bagi semua jemaah kami untuk kembali ke masjid," kata petugas masjid.

“Kami berdoa agar saudara kami berada di tempat yang lebih baik. Kami meminta Anda agar meluangkan waktu berdoa untuknya dan keluarganya di saat-saat ujian ini," kata petugas Masjid.

Organisasi Muslim telah mengeluarkan pernyataan belasungkawa dan doa kepada keluarga Mohamed-Aslim Zafis. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tenang.

"Kami sangat sedih dan terkejut dengan berita pembunuhan kepada saudara kita setelah salat magrib di IMO," kata Dewan Imam Kanada dalam sebuah pernyataan.

“Investigasi sedang berlangsung dan kami mendorong semua orang untuk tetap tenang dan waspada. Pikiran dan doa kami untuk saudara kami, semoga Allah menerimanya sebagai syuhada," tambahnya.

Untuk diketahui, penyidik ​​sedang mencari tersangka yang diduga merupakan laki-laki dengan tubuh kurus dan mengenakan hoodie hitam dan celana panjang berwarna gelap. Pada hari Ahad kemarin, polisi sudah merilis video tersangka. Polisi belum memastikan apakah pembunuhan itu merupakan kejahatan rasial.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement