REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, terus menggenjot pembangunan insfrastruktur perhubungan di wilayah itu. Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan guna mendukung rencana Asmat menjadi salah satu tujuan pariwisata dunia maka dalam beberapa tahun terakhir Bandara Ewer terus dikembangkan.
Bandara ini ditargetkan bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis ATR. Pengembangan Bandara Ewer yang dilakukan bersama dengan Kementerian Perhubungan itu diharapkan dapat mendongkrak arus kunjungan wisatawan ke Asmat baik domestik maupun manca negara.
"Sebetulnya ada banyak wisatawan yang mau datang ke Asmat, namun selama ini salah satu kendala utama yaitu masalah kesulitan transportasi. Pengembangan Bandara Ewer sangat penting untuk menunjang peningkatan arus kunjungan wisatawan ke Asmat," katanya.
Asmat memiliki dayata tarik pariwisata. Seni ukir pahat patung Asmat yang sudah terkenal ke seantero dunia. Selain itu. tarian khas Asmat dan aneka pesona wisata alamnya yang masih asri menjadi aset sekaligus bahan jualan untuk menarik kunjungan wisatawan ke kabupaten yang terletak di pesisir selatan Pulau Cenderawasih itu.
"Sudah tentu kalau pesawat ATR sudah bisa dioperasikan secara rutin ke Bandara Ewer Asmat maka orang akan datang terus ke Asmat karena Asmat sudah cukup mendunia. Tentu perekonomian akan berkembang seperti aktivitas perdagangan, kuliner, perhotelan dan sebagainya," kata Bupati Kambu.
Potensi pariwisata itulah yang selama ini menjadi roh utama menggerakan roda perekonomian masyarakat setempat disamping potensi perikanan. Pembangunan Bandara Ewer Asmat dirintis sejak dekade 1960-an, semula untuk menunjang pelayanan misionaris di wilayah itu.
Awalnya panjang landas pacu (runway) Bandara Ewer hanya sekitar 600 meter dengan menggunakan lantai berupa tikar baja mengingat lokasinya berada di area rawa-rawa.
Setelah Asmat resmi berdiri sebagai kabupaten definitif (wilayah Asmat sebelumnya bergabung dengan kabupaten induk Merauke) pada dekade 2000-an, pemerintah daerah mulai berupaya meningkatkan kapasitas Bandara Ewer hingga bisa didarati pesawat jenis twin otter.
Saat ini landas pacu Bandara Ewer sudah ditingkatkan dari 600 meter menjadi 1.650 meter dengan lebar 30 meter, dimana 450 meter diantaranya dikerjakan pada 2019. Pemkab Asmat masih menunggu uji teknis oleh Direktorat Bandar Udara Kemenhub sebagai prasyarat kelayakan landas pacu Bandara Ewer bisa didarati pesawat jenis ATR.