Selasa 15 Sep 2020 16:12 WIB

Menteri Malaysia Usulkan Kelas Alquran Digelar Setiap Hari

Menteri Malaysia menilai kelas tahfiz Alquran bantu memahami Alquran.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Malaysia menilai kelas tahfiz Alquran bantu memahami Alquran. Ilustrasi menghafal Alquran.
Foto: Muhammad Rizki Triyana (Republika TV)
Menteri Malaysia menilai kelas tahfiz Alquran bantu memahami Alquran. Ilustrasi menghafal Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Menteri Urusan Agama Islam Malaysia, Zulkifli Mohamad Al Bakri mengusulkan agar kelas menghafal Alquran berlangsung setiap hari guna menghasilkan lebih banyak para penghafal Alquran.

Bakri mengatakan kelas menghafal atau tahfiz harian dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperdalam pemahamannya tentang Alquran.  

Baca Juga

"Saya mengusulkan agar kelas hafalan Alquran didiversifikasi agar lebih banyak partisipasi. Misalnya siswa bisa mencoba menghafal satu bab Alquran dalam satu waktu, mereka mungkin mereka membutuhkan antara dua sampai tiga tahun untuk menghafalkan seluruh bab seperti yang dilakukan siswa tahfiz," kata Bakri seperti dilansir Iqna.ir pada Selasa (15/9). 

Zulkifli mengatakan kelas semacam itu telah diterapkan di negara-negara Arab dan di beberapa daerah di Malaysia. Hal itu sebagai upaya memaksimalkan akses masyarakat untuk belajar dan menghafalkan Alquran. 

"Mudah-mudahan metode ini bisa meluas ke sekolah dan masjid di tanah air untuk memberikan nilai tambah bagi mereka yang tak sempat mendaftar di tahfiz center," katanya. Andrian Saputra

  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement