Selasa 15 Sep 2020 16:20 WIB

Eks Menteri Albania Muslim Pertama di Gerakan Anti-Semitisme

Eks Menteri Albania jadi Muslim pertama gabung gerakan anti-Semitisme.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Eks Menteri Albania jadi Muslim pertama gabung gerakan anti-Semitisme. Ilustrasi Yahudi.
Foto: Reuters/Ronen Zvulun
Eks Menteri Albania jadi Muslim pertama gabung gerakan anti-Semitisme. Ilustrasi Yahudi.

REPUBLIKA.CO.ID, ALBANIA – Mantan menteri Albania Valentina Leskaj menjadi Muslimah pertama yang bergabung pada Gerakan Anti-Semitisme (CAM). Perempuan yang pernah menduduki kursi menteri dari 2002-2017 itu menjadi anggota Dewan Penasehat CAM.

CAM diketahui sebagai gerakan global lintas agama dan keyakinan yang diikuti individu atau kelompok. CAM hadir agar mengakhiri anti semitisme atau sikap anti Yahudi dalam segala bentuk. 

Baca Juga

"Penyakit anti semitisme menjadi kian penting di seluruh dunia. Ini bukan hanya ancamam bagi komunitas Yahudi, melainkan juga ancaman bagi setiap masyarakat termasuk orang-orang dari berbagai latar belakang :Muslim, Kristen dan lainnya," kata Leskaj dilansir dari Jerussalem Post pada Selasa (15/9).

Leskaj berkomitmen menentang segala bentuk anti-semitisme yang ditemukannya. Leskaj sebelumnya pernah menjabat Presiden Persaudaraan Albania-Israel.

"Saya bangga berkontribusi pada pekerjaan hebat yang dilakukan CAM sekaligus memasukan nama saya dalam daftar nama luar biasa di Dewan Penasehat," ujar Leskaj.

Sementara itu, Direktur CAM Sacha Roytman-Dratwa bangga atas keterlibatan Leskaj dalam organisasinya. Ia mengakui Leskaj adalah sosok pejuang HAM yang diakui di negaranya dan luar negeri.

Ia optimis Leskaj akan punya pengaruh penting dalam kelanjutan gerakan CAM. "Keikutsertaannya juga mengirim pesan penting bahwa anti semitisme adalah isu penting di luar komunitas Yahudi, termasuk di dunia Muslim," ujar Sacha.

Sumber: https://m.jpost.com/diaspora/ex-albania-minister-becomes-1st-muslim-to-join-combat-antisemitism-movement-642219 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement