Selasa 15 Sep 2020 16:47 WIB

Kiai Cholil: Negara Berkewajiban Beri Pengamanan pada Ulama

Yang berkewajiban melakukan pengamanan adalah pemerintah melalui aparat keamanannya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menuturkan, ulama di antara orang-orang yang membutuhkan pengawalan ketika melaksanakan suatu kegiatan. Namun, yang berkewajiban melakukannya adalah pemerintah melalui aparat keamanannya.

"Sebenarnya (pengawalan) itu kewajiban negara kalau di Indonesia. Kalau nanti pengawal itu dianggap bagian dari keamanan, ya sebenarnya di manapun berada, umat Islam, bangsa Indonesia, warga negara, itu berhak mendapat pengamanan dari negara," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (15/9).

Kiai Cholil memandang, pengamanan merupakan kewajiban pemerintah melalui aparat keamanan karena menggunakan uang rakyat dalam mengemban tugasnya. Selain itu aparat keamanan juga instrumen negara untuk menjaga keamanan warganya.

Karena itu, menurut Kiai Cholil, tokoh agama baik kiai, habib, maupun ulama termasuk yang membutuhkan pengamanan. Tingkat pengamanannya tergantung pada tingkat kerawanan. "Pejabat negara, kiai, ulama, habaib, tentu butuh pengamanan," tutur dia.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti juga berpandangan, kasus penusukan yang terjadi pada Syekh Ali Jaber merupakan musibah. "Tetapi, kasus yang menimpa Syeikh Ali Jaber bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya menyiapkan keamanan dalam setiap penyelenggaraan acara yang menghadirkan massa dalam jumlah besar, apalagi di ruang terbuka," tuturnya.

Sebelumnya, pendakwah Syekh Moh Ali Jaber ditusuk seorang pria saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Pusat, Bandarlampung, pada Ahad (13/9) sore. Syekh Ali Jaber mengalami luka pada bagian atas tangan kanannya.

Setelah itu, Syekh Ali Jaber kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk diberikan pertolongan. Jamaah yang hadir kemudian langsung menangkap lelaki yang melakukan penusukan. Aparat kepolisian langsung mengamankan pelaku ke tempat pos polisi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement