BOGOTA -- Kebakaran besar melanda lahan gambut di wilayah barat dan tengah Brasil. Kebakaran itu telah menghancurkan hampir 12 persen lahan basah tropis terbesar di dunia.
Pembakaran lahan kerap kali dilakukan oleh peternak dan petani untuk membersihkan lahan, tetapi kekeringan parah dalam 47 tahun terakhir semakin memperburuk situasi. Pantanal, yang juga meliputi wilayah Bolivia dan Paraguay, adalah rumah bagi sekitar 1.200 spesies hewan vertebrata, termasuk 36 spesies yang terancam punah. Wilayah itu adalah rumah bagi burung langka dan populasi terpadat bagi jaguar di dunia.
Para ilmuwan menyatakan tidak bisa memprediksi besarnya kerugian akibat kebakaran itu. Hasil pengamatan satelit dari National Institute for Space Research menunjukkan bahwa dari Januari hingga September, 14.764 titik api terdeteksi di bioma Brasil ini, yang meningkat 214 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Menurut Badan Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), meskipun Pantanal lebih kecil dan kurang terkenal dibandingkan hutan Amazon, tetapi wilayah itu memiliki perairan yang melimpah dan lokasi yang strategis. Para aktivis lingkungan pun menyalahkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro karena dianggap mendorong intervensi di lahan yang dilindungi.