REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Coast Guard China (CCG) 5204 sudah bergerak keluar dari ZEE Indonesia dengan dibayang-bayangi KN Pulau Nipah-321. Sebelum keluar dari ZEE Indonesia, kedua kapal sempat bersitegang saat berkomunikasi melalui sambungan radio.
"Kapal CCG 5204 akhirnya bergerak keluar ZEE Indonesia dengan dibayang-bayangi KN Pulau Nipah-321 pada Senin (14/9) siang usai bersitegang melalui radio," ujar Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya Aan Kurnia, melalui pesan singkat, Selasa (15/9).
Setelah sempat berada di ZEE Indonesia Laut Natuna Utara sejak Sabtu (13/9) lalu, kapal CCG 5204 terus berusaha dihalau oleh KN Pulau Nipah-321. Kedua kapal melakukan komunikasi intensif, saling menegaskan posisi dan klaim atas wilayah laut tersebut.
"Kapal CCG 5204 dipantau telah bergerak ke Utara menjauhi ZEE Indonesia. KN Pulau Nipah-321 terus mengamati bersama KRI Imam Bonjol 383 yang juga melaksanakan patroli mem-backup di belakang kapal Bakamla pada jarak 2-3 nm," jelas Aan.
Menurut Aan, sinergitas Bakamla dan TNI/TNI Angkatan Laut (AL) sangat diperlukan untuk mengantisipasi strategi area abu-abu. Strategi di area tersebut memang lebih mengedepankan kapal-kapal non kombatan dalam konflik wilayah laut.
"Bakamla sebagai leading sector keamanan laut di masa damai terus pasang badan, sementara TNI AL dengan kapal perangnya stand by mendukung bila diperlukan," kata dia.
Dia menjelaskan, setelah kapal CCG 5204 hilang dari pandangan, KN Pulau Nipah-321 melanjutkan patroli di wilayah perbatasan ZEE Indonesia Laut Natuna Utara. Itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus juga sebagai bentuk kekonsistenan menunjukkan kehadirannya di ZEE Iindonesia Laut Natuna Utara.
KN Pulau Nipah-321 adalah salah satu kapal patrol Bakamla yang sedang melaksanakan tugas operasi cegah tangkal 2020 di wilayah Zona Maritim Barat Bakamla RI.