REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kementerian Kesehatan India mengkonfirmasi lebih dari 83 ribu kasus infeksi virus corona tipe baru atau Covid-19 hingga Selasa (15/9). Jumlah total beban kasus di seluruh negara bagian India menjadi hampir lima juta kasus.
Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 1.054 kematian baru dari Covid-19 di seluruh negara. Kematian total menjadi 80.776 jiwa.
India memiliki total 4,93 juta kasus, tertinggi kedua di dunia setelah infeksi di Amerika Serikat (AS). India juga mempertahankan lonjakan kenaikan di tengah kemudahan pembatasan virus corona secara nasional. Lebih dari 600.000 kasus baru telah dikonfirmasi dalam seminggu terakhir saja.
Negara bagian Maharashtra, dengan lebih dari 1 juta kasus, tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak di India. Angka itu kemudian diikuti oleh Andhra Pradesh, Tamil Nadu, Karnataka dan Uttar Pradesh.
Kendati demikian, menurut Universitas Johns Hopkins India juga memiliki jumlah pasien yang pulih tertinggi di dunia. Tingkat pemulihan negara berada di 77,8 persen, dengan hampir 3,8 juta orang pulih dari virus sejauh ini.
Parlemen India, yang dibuka kembali Senin setelah ditutup selama lebih dari lima bulan karena virus corona, mengatakan bahwa lebih dari 10 juta pekerja migran telah kembali ke negara asal mereka dari berbagai penjuru negara selama lockdown nasional yang ketat. Belum ada data tersedia untuk jumlah kematian migran.
Banjir pekerja migran, kehabisan uang dan takut kelaparan, keluar dari kota dan kembali ke desa-desa ketika Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan lockdown nasional pada 24 Maret. Migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah salah satu alasan utama virus menyebar ke tempat-tempat yang jauh.
Lockdown juga menyebabkan krisis ekonomi yang parah. Perekonomian India mengalami kontraksi hampir 24 persen pada kuartal kedua, yang terburuk di antara ekonomi teratas dunia.