REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGSITOLI -- Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli, Sumatra Utara tidak melayani tes usap (swab test) bagi pasien Corona Virus Desiase (Covid-19) tanpa gejala mulai 15 September 2020. Kebijakan itu diberlakukan karena terbatasnya jumlah cartridge tes cepat molekuler (TCM) di RS tersebut.
RSUD Gunungsitoli hanya melayani tes usap bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah sakit itu dengan gejala sedang atau berat sepanjang sisa stok cartridge TCM tersedia. Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli Wilser Napitupulu yang dihubungi, Selasa, mengakui telah menerima surat dari RSUD Gunungsitoli yang menolak tes usap bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.
"Kami sudah mengantisipasi hal ini sebelumnya dan kami tidak kewalahan akibat banyaknya warga yang hasil rapid tesnya reaktif," tuturnya.
Wilser mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli mengirim langsung hasil tes usap warga tanpa gejala Covid-19 ke RS Universitas Sumatera Utara untuk diuji di laboratoium. Penolakan tes usap bagi pasien tanpa gejala tersebut disampaikan Direktur RSUD Gunungsitoli dr Julianus Dawolo kepada seluruh Satuan Tugas dan Kepala Dinas Kesehatan se-Kepulauan Nias melalui surat yang dikeluarkan tanggal 14 September 2020.
Julianus beralasan, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 meningkat, sementara jumlah cartridge TCM di Rsu Gunungsitoli terbatas. Ia pun meminta agar Dinas Kesehatan se-Kepulauan Nias yang melakukan tracking (pelacakan), mengambil sampel usap di masing-masing daerah, dan hasil tes usapnya dikirim Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.