Rabu 16 Sep 2020 05:58 WIB

Ketum PBSI Terpilih Harus Maksimalkan Sport Science

Kedepannya pembinaan harus super serius pada semua lapis.

Rep: Fitriyanto/ Red: Agung Sasongko
Bulu tangkis (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/Satria Kartika Yudha
Bulu tangkis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) dengan agenda utama memilih nakhoda organisasi bulu tangkis nasional periode 2020-2024. Kepengurusan PP PBSI periode 2016-2020 di bawah kepemimpinan Wiranto sendiri, akan berakhir pada Oktober ini. 

Sekjen PBSI, Achmad Budiharto ketika dihubungi Republika belum bisa memastikan kapan Munas PBSI akan digelar. "Betul masa bakti ketua umum PBSI 2016-2020 habis di bulan Oktober. Tapi belum tahu kepastian Munas waktu dan tempatnya,”kata dia.

Baca Juga

Sementara itu, Pengamat Olahraga Djoko Pekik Irianto berharap, Ketum PBSI periode mendatang diharapkan mampu memaksimalkan sport science di Pelatnas Bulu Tangkis Indonesia. "Kedepannya pembinaan harus super serius pada semua lapis, dimulai talent identification, dengan memaksimalkan Sportscience serta ciptakan banyak pusat pendidikan dan latihan (Diklat) di daerah-daerah,"kata dia.

Selain itu, kata ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI) ini, ketum terpilih harus paham manajemen prestasi olahraga, utamanya bulu tangkis dengan memiliki akses dan jaringan yang luas untuk pengembangan prestasi dan kebutuhan anggaran. 

Secara terpisah,  legenda bulu tangkis Indonsia, Luluk Hadiyanto menyoroti kurang maksimalnya program di pemerintahan baik melalui Sekolah Khusus Olahraga (SKO), Diklat Daerah maupun Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). "Saat ini pembinaan bulu tangkis bertumpu pada klub-klub besar. Sementara pembinaan melalui Diklat, SKO, PPLP, belum maksimal. Kedepan kalau bisa ini lebih dimaksimalkan lagi," katanya

Bursa calon Ketua Umum PBSI periode 2020-2024 hingga saat ini baru memunculkan satu nama, yaitu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Sejumlah legenda bulu tangkis Indonesia, pada pekan lalu, bahkan resmi mengusung nama Moeldoko untuk maju sebagai calon Ketua Umum PBSI periode 2020-2024, menggantikan Wiranto yang jabatannya akan berakhir pada Oktober nanti.

Mereka di antaranya Liem Swie King, Lius Pongoh, Ivanna Lie, Tontowi Ahmad, Liliana Natsir, Christian Hadinata, serta Yuni Kartika dari PB Djarum. Sedangkan Jaya Raya mengirimkan Imelda Wiguna, Rudy Hartono, dan Markis Kido sebagai perwakilannya.

Tak hanya itu, beberapa pengprov, seperti Pengprov Jawa Timur, Pengprov Jawa Tengah, dan Pengprov Yogyakarta juga telah secara terbuka menyatakan mendukung Moeldoko maju mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di organisasi bulu tangkis Indonesia.

Merujuk aturan AD/ART PBSI calon ketua umum setidaknya harus mengantongi dukungan dari 10 pengurus provinsi (pengprov). Adapun PBSI mempunyai 34 pengurus provinsi yang memiliki hak suara untuk pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional (Munas) PBSI nanti. Calon ketua umum akan ditetapkan oleh tim penjaringan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement