Selasa 15 Sep 2020 21:12 WIB

Wapres Harap Nahdlatul Ulama Men-NU-kan Dunia

Wapres menilai NU tidak hanya untuk kepentingan nasional tapi juga internasional.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wapres Harap Nahdlatul Ulama Men-NU-kan Dunia
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wapres Harap Nahdlatul Ulama Men-NU-kan Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Nahdlatul Ulama (NU) terus melakukan perubahan ke arah lebih baik secara berkelanjutan. Ma'ruf meminta agar perubahan yang dilakukan iti tidak hanya bersifat nasional tetapi juga bersifat global.

Sebab, sesuai pendiriannya, Ma'ruf menyebut NU tidak semata untuk kepentingan nasional semata tetapi juga kepentingan internasional.

Baca Juga

"Arti dari lambang NU yang tulisannya Nahdlatul Ulama, dat-nya itu memanjang, melewati dunia. artinya NU itu dilambangkan dengan dat. dilambangkan ajaran Islam itu dengan dat. jadi NU harus men-dat-kan dunia, men-NU-kan dunia," ujar Ma'ruf saat menghadiri Webinar Internasional Antar Rois Syuriah PCINU di berbagai dengan Tema “Diplomasi Santri dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia, Selasa (15/9).

Ma'ruf mengatakan, meski NU saat ini sudah dikenal secara global, namun belum men-NU-kan dunia. Karena itu, periode 100 tahun kedua NU diharapkan  juga lebih meningkatkan kiprah secara global.

"Tantangan kita bagaimana pada periode 100 tahun kedua, kalau 100 tahun pertama kita lebih bayak berkiprah di dalam negeri secara nasiomal, maka di periode 100 tahun kedua, kita harapkan NU berkiprah di dunia global. Karena memang NU memiliki tugas-tugas global," ujar Ma'ruf.

Ia mengatakan, perubahan yang bisa dilakukan NU meliputi aspek keagamaan atau kemasyarakatan. Salah satunya, bisa turut ambil bagian dalam rangka perbaikan kehidupan dunia secara global.

"Banyaknya konflik, banyaknya kesulitan ekonomi akibat resesi, sehingga perlu adanya kerja sama global yang lebih baik lagi," ujarnya.

Apalagi, Ma'ruf menilai NU mempunyai paradigma yang sangat baik terutama di dalam menghadapi atau menyelesaikan konflik melalui prinsip ukhuwah yang sangat terkenal itu, islamiyah, wathoniyah dan insaniyah.

"Karena itu, kita ingin peran NU di internasional benar-benar melakukan islah insaniyah, dan karena memang tugas NU adalah tidak hanya sekadar bertemu atau ijtima, tapi juga melakukan perbaikan-perbaikan," ungkapnya.

Karena itu, dalam webinar itu, Ma'ruf berharap para perwakilan NU di berbagai negara mengambil peran lebih besar untuk melakukan perubahan di sekitarnya. Ia juga berharap, webinar itu bisa melahirkan pemikiran maupun keputusan stategis yang dapat memberikan sumbangan pada kehidupan dunia.

"Selamat berseminar dan mudah-mudahan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat, keputusan yang strategis di dalam rangka meningkatkan peran NU di tataran global," ungkapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement