Selasa 15 Sep 2020 21:45 WIB

Kepala Dinkes Kalimantan Timur Positif Covid-19

Kadinkes memberlakukan work from home kepada para pegawai Dinkes Kaltim.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dikabarkan positif terkonfirmasi Covid-19. Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Diskes Kaltim dr Setyo Budi Basuki membenarkan berita tersebut.

"Memang benar, saat ini menjalani isolasi mandiri," katanya di Samarinda, Selasa (15/9).

Diketahui Kadinkes Provinsi Kaltim tersebut berinisial dr PMR dan baru menjabat sebagai Kepala Dinas pada 11 Agustus 2020 kemarin. dr Basuki menjelaskan bahwa awalnya Kadinkes mereka mengalami keluhan yang mengarah pada gejala Covid-19.

"Dari keluhan tersebut dilakukan swab tes dan ternyata hasilnya positif," imbuhnya.

Untuk memutus mata rantai penyebaran virus, pihaknya telah melakukan tracking sejumlah orang yang mempunyai kontak erat dengan Kadinkes, termasuk memberlakukan work from home atau bekerja dari rumah kepada para pegawai Dinkes Kaltim terhitung mulai besok, Rabu 16/9.

"Hasilnya ada tujuh orang yang melakukan kontak erat, dan segera dilakukan swab test," jelasnya.

Sementara itu Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak menambahkan penyebaran Covid-19 tidak pernah memandang status sosial.

"Siapa saja bisa terjangkit, oleh karena itu tetap patuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan membiasakan mencuci tangan, ingat penyebaran virus masih sangat tinggi dan masyarakat harus tetap waspada," tegasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement