REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya memperkuat lini layanan dan produk perbankan digital pada masa pandemi Covid-19. Langkah ini untuk meningkatkan pemanfaatan dan membudayakan kebiasaan bertransaksi secara online bagi masyarakat.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudiyanto mengatakan, pada Juli 2020 Bank Mandiri mencatat sekitar 4,7 juta user dan e-channel yang telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital. Selama periode tersebut jumlah transaksi tercatat sebesar 114,4 juta atau senilai Rp 129,6 triliun.
“Inisiatif pengembangan layanan perbankan digital merupakan salah satu bentuk dukungan perseroan kepada agenda pemulihan ekonomi nasional maupun lokal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/9).
Menurutnya, kondisi luar biasa akibat pandemi ini telah memaksa seluruh industri berinovasi dalam proses usaha perseroan untuk bisa bertahan. Maka itu, perseroan mengembangkan layanan perbankan digital tidak hanya untuk mendukung bisnis perseroan, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan inovasi para pelaku usaha.
“Inisiatif digitalisasi layanan perbankan, juga sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial pilihan utama masyarakat Indonesia dengan bertransformasi menjadi modern digital bank. Dengan menjadi modern digital bank, perseroan dapat menghadirkan solusi perbankan digital yang handal dan simpel untuk berbagai kebutuhan nasabah,” ucapnya.
Sementara RCEO Bank Mandiri Region V/Jakarta III Anton Zulkarnaen menambahkan digitalisasi layanan perbankan yang telah dilakukan antara lain pada proses pembukaan rekening tabungan dan permohonan kredit. Selain mempercepat proses administrasi, hal ini juga memudahkan nasabah karena tidak harus mendatangi kantor cabang.
Di samping itu, Bank Mandiri juga telah mengembangkan sejumlah platform perbankan digital seperti Mandiri Debit, Mandiri Kartu Kredit, Mandiri Emoney, Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri EDC dan Ecommerce, QRIS, Virtual Account, Mandiri ATM sampai dengan Mandiri Agen.
“Perseroan juga telah mengembangkan produk DIGIRESTO dan DIGIRETAIL yang dapat digunakan oleh pelaku usaha pemilik resto dan toko ritel yang tentunya sangat simple karena cukup menggunakan platform Whatsapp,” ucapnya.
Dia mencontohkan implementasi perbankan digital yang dilakukan oleh Bank Mandiri region V antara lain pemasangan 21 ribu EDC yang sudah dilengkapi dengan fitur QRIS di merchant UMKM, lebih dari 60 merchant yang sudah dilengkapi dengan aplikasi canggih layanan online delivery Digiresto, hampir 10 ribu lokasi yang sudah bisa menerima transaksi e-Money, lebih dari 2.000 ATM yang membantu masyarakat untuk transaksi nontunai bahkan lebih dari 200 ATM yang bisa melakukan setoran tunai langsung di ATM tanpa harus ke cabang.
Di wilayah Bogor, dalam waktu kurang dari dua bulan, Bank Mandiri sudah menambah channel penerimaan QRIS hampir 2.700 UMKM. Penempatan channel penerimaan QRIS ini juga dilakukan di tempat ibadah serta penggunaan kartu prabayar Mandiri untuk memudahkan transaksi pembayaran parkir.