REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Badan Antariksa Eropa (ESA) menandatangani kontrak kerjasama dengan OHB Jerman untuk misi pertahanan planet Hera, Rabu (15/9). Hera adalah misi pertahanan planet Bumi yang bekerja dengan membelokkan jalur asteroid agar tidak menabrak Bumi.
Langkah ini menandai kemajuan untuk komitmen untuk proyek penanggulangan dampak asteroid Badan Antariksa AS (NASA). Porsi NASA dijadwalkan untuk diluncurkan pada Juli 2021 dan menabrak asteroid biner target yang lebih kecil pada Oktober 2022.
Kolaborasi ini menandai pertama kalinya umat manusia dengan sengaja mengubah orbit benda langit lain. NASA dan ESA menggagas dengan menabrak benda yang lebih kecil dari dua benda yang mengorbit dengan yang lebih besar akan mampu mengubah karakteristik orbit asteroid.
Untuk diketahui, NASA memiliki proyek yang disebut DART. Pesawat ruang angkasa DART atau singkatan dari Double Asteroid Redirection Test yang akan diluncurkan pada 2021. Pesawat ini akan menabrak asteroid untuk mencegah asteroid tersebut bertabrakkan dengan Bumi. Rencana dalam misi tersebut termasuk menguji kelayakan mendorong asteroid dengan membanting pesawat ruang angkasa langsung ke dalamnya.
Sasaran dari misi gabungan tersebut adalah pasangan Didymos, asteroid biner dengan diameter utama 780 m dan moonlet (bulan kecil) berdiameter 160 m. Pesawat ruang angkasa seberat 500 kg (1.100 lb) akan menghabiskan 15 bulan ke tujuannya sebelum menabrak asteroid yang lebih kecil (Dimorphos).
Misi Hera kemudian akan menyusul, diluncurkan pada 2024 dengan Ariane 6 dan tiba di pasangan biner asteroid pada 2027 untuk menilai seberapa baik tugas NASA dalam mengubah orbit asteroid target.
Dalam proyek Asteroid Impact Mission yang bekerja bersama-sama dengan DART, akan diamati dampak pesawat lain sambil memberikan penilaian langsung dan jangka panjang tentang perubahan pada orbit. Perubahan kecepatan kecil yang terjadi pada asteroid besar dapat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun - mengubah orbitnya dengan aman agar tidak berpotongan dengan Bumi. Inilah yang akan dilakukan NASA dan ESA dalam skala lebih kecil dalam sistem pasangan Didymos.