Rabu 16 Sep 2020 12:38 WIB

115 Dokter Meninggal, 300 Ribu Warga Kehilangan Pelayanan

Jumlah dokter di Indonesia merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara.

Sejumlah tenaga kesehatan mendorong peti mati berisi jenazah dokter yang meninggal akibat COVID-19
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah tenaga kesehatan mendorong peti mati berisi jenazah dokter yang meninggal akibat COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi menjelaskan bahwa kematian dokter yang saat ini sebanyak 115 dokter dengan asumsi satu dokter melayani 2500, maka menggambarkan Rakyat Indonesia sebanyak hampir 300 ribu akan kehilangan pelayanan dari dokter, begitu juga dengan meninggalnya dokter gigi dan perawat.

"Apalagi dengan meninggalnya dokter spesialis yang saat ini masih dirasakan kurang di Indonesia. Dokter adalah aset bangsa, investasi untuk menghasilkan dokter dan dokter spesialis sangat mahal. Kehilangan dokter tentunya akan dapat berakibat menurunnya kualitas pelayanan bagi Rakyat Indonesia," kata Adib, Rabu (16/9)

Berdasarkan catatan PB IDI jumlah dokter di Indonesia merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara yaitu sebesar 0,4 dokter per 1.000 penduduk. Artinya Indonesia hanya memiliki empat dokter untuk melayani 10.000 penduduk.

Untuk rasio dokter spesialis sebesar 0,13 per 1.000 penduduk. Selain itu, distribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan juga terkonsentrasi di Jawa dan kota-kota besar.

Oleh karena itu, Adib meminta ketegasan pemerintah untuk membuat langkah-langkah kongkret dalam upaya perlindungan dan keselamatan bagi para dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Upaya konkret melalui pembentukan Komite Nasional Perlindungan dan Keselamatan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang bertugas mengintegrasikan seluruh stakeholder kesehatan untuk fokus dalam upaya perlindungan dan keselamatan serta upaya-upaya pengawasan nya .

"Kebutuhan dokter tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi organisasi profesi dan perhimpunan-perhimpunan spesialis untuk tetap dapat menjamin proporsi pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement