REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka atas meninggalnya Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah cukup mengejutkan banyak pihak, khususnya bagi lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sekda Saefullah bukanlah pejabat pertama di lingkungan Pemprov DKI yang positif Covid-19.
Sebelumnya setidaknya tujuh pejabat penting di lingkungan Pemprov DKI dan orang dekat Gubernur DKI Jakarta positif Covid-19 pada 27 Agustus lalu. Sejumlah pejabat yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, yaitu Asisten Pemerintah Setda Provinsi DKI Jakarta, Reswan W Soewaryo. Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta, Premi Lesari.
Kemudian Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Provinsi DKI Jakarta, Hendra Hidayat, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzy Marsitawati, Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasruddin. Selanjutnya Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup, Afan Adriansyah Idris dan Ketua TGUPP, Amin Subekti.
Namun kabar meninggalnya Sekda Saefullah memang cukup mengejutkan. Pasalnya setelah dikabarkan positif Covid-19 sejak Selasa (15/9), dan dirawat secara intensif di RSPAD Gatot Subroto, Rabu pagi almarhum langsung diinfokan kritis.
Hal itu dibenarkan Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik soal kondisi kritis Sekda Saefullah pada Rabu pagi. Tim Humas Pemprov DKI pun membenarkan kondisi kritis tersebut. "Benar kabarnya sedang kritis, dan sekarang masih dalam penanganan," kata salah satu staf Humas Pemprov DKI.
Namun berselang siang, pada Pukul 13.00 pesan berantai melalui Whatsapp mengenai kabar duka Sekda Saefullah tersebar. Kemudian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan melalui pesan singkatnya, almarhum meninggal pada pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Subroto.
"Saudara kita, sahabat baik kita, pribadi shaleh yang amat baik itu yang selama ini bekerja bersama kita .. telah dipanggil pulang ke rahmatullah. Bapak Saefullah wafat pukul 12.55 di RSPAD-GS," tulis Anies.
Anies juga meminta semua staf, pegawai lingkungan Pemprov DKI dna warga Jakarta untuk melaksanakan sholat ghoib pada Rabu (16/9) siang. "Mohon doakan .. Bagi semua .. segeralan ambil air wudhu dan siang ini kita semua selenggarakan sholat ghaib untuk almarhum," imbuh Anies.