REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Selasa membantah komentar seorang senator yang mengatakan bahwa AS sedang membangun kapasitasnya di sebuah pulau di Yunani sebagai pengganti pangkalan udaranya di Turki.
Juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Thomas Campbell mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa AS tidak memiliki rencana untuk mengakhiri kehadirannya di Pangkalan Udara Incirlik.
Campbell menanggapi pernyataan Senator Ron Johnson yang mengatakan kepada surat kabar Washington Examiner bahwa AS sedang membangun kehadirannya di pangkalan angkatan laut Kreta sebagai sebuah alternatif.
"AS telah beroperasi di Pangkalan Udara Incirlik selama beberapa dekade atas undangan pemerintah Turki, dan kehadiran kami yang berkelanjutan di sana menunjukkan hubungan yang kuat dan berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Sekutu NATO kami Turki," kata Campbell melalui surat elektronik.
Johnson, senator Republik berpengaruh yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri Senat, mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pekan lalu bahwa para pejabat AS meningkatkan upaya untuk meninggalkan Incirlik di tengah ketegangan antara Washington dan Ankara yang diperburuk oleh serangkaian masalah.
Dukungan AS untuk teroris YPG Suriah, pembelian sistem pertahanan udara Rusia yang canggih oleh Turki dan keputusan AS untuk mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35 adalah beberapa dari serangkaian masalah yang dialami kedua negara.
Johnson mengatakan kepada surat kabar itu bahwa AS ingin mempertahankan kehadiran dan kerja sama penuh di Turki, tapi ketegangan tersebut mendorong para pejabat untuk mempercepat penarikan.
“Saya rasa kami tidak ingin melakukan perubahan strategis itu, tetapi menurut saya, dari sisi bertahan, kami harus melihat realitas situasi. Kami sudah melihat Yunani sebagai alternatif," ungkap dia.
Secara khusus, Johnson mengatakan AS sedang berusaha untuk meningkatkan kepasitas pangkalan angkatan lautnya di Teluk Souda, Pulau Kreta, Yunani.
"Sangat disayangkan jalan yang diambil Erdogan untuk Turki. Ini sangat memprihatinkan, yang menjadi salah satu alasan kami pasti meningkatkan kerja sama militer kami dengan Yunani dan memperkuat kehadiran kami di Teluk Souda karena kehadiran kami di Turki pasti terancam," tambah dia.