Rabu 16 Sep 2020 17:31 WIB

Wagub DKI: Sekda Saefullah Juga Miliki Penyakit Penyerta

Wagub DKI mengungkapkan Sekda Saefullah diketahui mempunyai penyakit penyerta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Shabrina Zakaria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sebelum meninggal Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah memiliki penyakit bawaan (komorbid) yaitu asam lambung dan penyakit jantung. Sekda DKI Jakarta meninggal dunia pada Rabu (16/9) siang, setelah sempat kritis sejak pagi dan dirawat intensif di rumah sakit karena dinyatakan positif Covid-19.

"Memang beliau ada sakit asam lambung. Sebelumnya, juga (mengeluh) gak enak badan dan demam. Kemudian belakangan, beberapa hari ini (diketahui) ada (penyakit) jantung, serangan jantung," kata Ariza di Jakarta, Rabu (16/9).

Baca Juga

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun sebenarnya sudah mencarikan solusi terbaik untuk kesembuhan Saefullah. Akan tetapi Saefullah akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan intensif dari tim medis pada pukul 12.55 WIB di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

"Beberapa hari yang lalu dan memang kondisinya terus menurun dari hari ke hari. Kita memberikan perhatian yang luar biasa agar bisa dibantu, ditolong, semua jajaran Pemprov fokuskan mencari solusi yang terbaik," ujar Ariza.

Penghormatan terakhir pun telah diberikan oleh jajaran Pemprov DKI Jakarta dengan melepas kepergian jenazah pria berusia 64 tahun itu di Balai Kota Jakarta siang tadi pukul 15.20 WIB. Sebelumnya diberitakan, Sekda Saefullah tutup usia di tengah perawatan intensif akibat terinfeksi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengonfirmasi Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia akibat kerusakan jaringan paru-paru, efek dari paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Widyastuti menjelaskan Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible disertai gangguan pernafasan berat atau acute respiratory distress syndrome (ARDS) bagi pasien terkonfirmasi Covid-19.

"Siang ini, Bapak Sekda kita, Bapak Saefullah, telah berpulang. Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible dengan ARDS, yaitu kerusakan pada jaringan paru akibat infeksi Covid-19, sehingga menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki," kata Widyastuti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement