Rabu 16 Sep 2020 17:48 WIB

Rusia Mulai Cek Kesehatan Peserta Uji Coba Vaksin Covid-19

Rusia melakukan serangkaian skrinning untuk peserta uji coba vaksin Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.
Foto: Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct
Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mulai menggelar uji coba vaksin Sputnik V. Dokumen mengenai uji coba klinis vaksin Covid-19 yang berjudul Gam-COVID-Vac-2020 menyebutkan setiap peserta uji coba akan menjalani pemeriksaan Covid-19, HIV, sifilis, hepatitis B dan C, alkohol, narkoba, atau zat psikostimulan lainnya. Perempuan akan menjalani pemeriksaan kehamilan.

"Periode skrining (untuk menilai kecocokan peserta pada penelitian) dimulai dari saat Anda dan dokter menandatangani persetujuan dan tidak lebih dari tujuh hari sebelum Anda terlibat dalam penelitian," bunyi dokumen tersebut.

Baca Juga

Catatan medis peserta yang mengikuti uji coba vaksin Sputnik V juga akan diperiksa. Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Pemeriksaan itu akan menentukan apakah peserta cocok atau tidak dengan uji coba klinis yang akan dilakukan.

Berdasarkan protokol vaksin virus corona disebut Sputnik V harus diberikan ketika perut kosong. "Vaksin atau plasebo diberikan saat perut kosong," kata dokumen itu.

Satu hari sebelum diberi vaksin peserta uji coba juga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berat. Sputnik V yang dikembangkan Gamaleya Scientific Research Institute of Epidemiology and Microbiology membuat Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement