REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memang telah mengubah kehidupan secara drastis. Noel Gallagher tampaknya tak tahan dengan kebebasannya yang terenggut oleh virus SARS-CoV-2 itu.
Mantan pentolan band Oasis itu menyebut pandemi adalah beban dan omong kosong. Dia pun menolak untuk memakai masker ketika pergi ke toko-toko dan di transportasi umum.
"Ada terlalu banyak kebebasan yang direnggut dari kita. Saya pergi ke Manchester pekan lalu dengan kereta api dan seseorang berkata, ‘Bisakah kamu memakai maskermu, karena petugas akan datang dan mendendamu 1.000 poundsterling (sekitar Rp 19 juta)? Tetapi kamu tidak harus memakainya jika sedang makan’,” ujar Noel menceritakan pengalamannya, dilansir The Sun.
“Lalu saya jawab, 'Oh benar, virus pembunuh yang ada di kereta ini akan menyerang kita, tetapi virus itu akan membiarkan saya makan sandwich dan berkata ‘Jangan ganggu dia, dia sedang makan siang’,” tuturnya lagi.
Noel juga mengakui dia memilih untuk menyewa jet pribadi daripada terbang dengan pesawat biasa ketika berlibur ke Italia dan Prancis bulan lalu untuk menghindari keharusan memakai masker.
"Kami berenam dan kami seperti ‘akan pergi ke Heathrow dan diajak berkeliling, lalu diberi tahu apa yang harus dilakukan’. Jadi kami pergi dengan jet pribadi dan itu sangat menyenangkan,” kata dia.
“Ini bukan sesuatu yang sering saya lakukan karena (naik jet pribadi) harganya sangat mahal, tetapi saya akan sakit kepala jika harus naik pesawat dengan masker. Jadi saya berpikir, 'Biarlah',” kata dia lagi.
Noel Gallagher menyebut corona dengan sebutan "covidiot". Di lain sisi, dia menyadari ada kelemahan dalam gaya bepergiannya. "Kalau saja kita semua bisa membeli jet pribadi...,” kata dia.