REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Organisasi advokasi dan hak sipil Muslim terbesar Amerika, Council on American-Islamic Relations (Dewan Hubungan Amerika-Islam/CAIR) meminta Netflix menghapus film Prancis Cuties dari platformnya, Selasa (15/9). CAIR menganggap film tersebut menonjolkan seksualisasi yang mengganggu dari anak-anak, dan penggambaran ofensif serta stereotip tentang Islam dan Muslim.
"Kami bergabung dengan warga Amerika lainnya meminta Netflix menghapus film yang mengganggu ini dari platformnya," kata Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad dalam sebuah pernyataan, dilansir di Media Play News, Rabu (16/9).
Film tersebut bercerita tentang seorang gadis (11 tahun) dari Senegal melarikan diri dari seorang ibu demi bergabung dengan kelompok tari. Ini telah menimbulkan sejumlah kontroversi bagi Netflix mengenai pemasaran awal film tersebut. Kontennya, menurut para kritikus, secara terang-terangan melecehkan gadis-gadis di bawah umur.
CAIR sekarang menyatakan film itu juga merendahkan agama Islam. Secara khusus, kelompok tersebut mengatakan film tersebut menggambarkan ayah gadis itu sebagai seorang yang berpoligami dan ibunya tertindas.
Kemudian, menampilkan adegan dimana keluarganya melakukan pengusiran setan, membuat gadis muda itu berputar-putar, dan gerakan 'twerk' sambil mengenakan pakaian terbuka, semuanya dengan pelafalan bahasa Arab diputar di latar belakang.
"Meskipun pembuat film di belakang Cuties berpendapat film tersebut dimaksudkan mengkritik hiperseksualisasi anak-anak, sebuah film tidak dapat mengkritik pelecehan anak sambil melecehkan anak-anak," ucap Awad.
CAIR menyatakan film tersebut memperburuk keadaan dengan penggambarannya tentang Islam dan Muslim yang berkisar dari stereotip hingga ofensif. Ini termasuk adegan dimana seorang remaja Muslim, yang hampir tidak berpakaian berputar-putar selama eksorsisme paksa.
"Semua ini tidak boleh diterima dalam masyarakat Amerika, terutama obyektifikasi seksual anak. Netflix harus segera menghapus film tersebut dan meminta maaf kepada publik," kata Awad.
Netflix dan pembuat film Maimouna Doucoure mengklaim telah menerima ancaman pembunuhan. Mereka menyatakan film tersebut merupakan pandangan kritis tentang tekanan masyarakat terhadap gadis-gadis muda untuk bertindak seksual.
"Cuties adalah komentar sosial yang menentang seksualitas anak-anak. Kami akan mendorong siapa pun yang peduli dengan masalah penting ini untuk menonton film itu," kata Netflix dalam sebuah pernyataan.