REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak 30 persen kasus Covid-19 di provinsi berbasis kepulauan ini terjadi akibat transmisi lokal.
"Dari hasil rekapitulasi data pasien Covid-19 hingga saat ini, kami mencatat 30 persen dari 289 kasus positif Covid-19 di NTT akibat transmisi lokal," kata Kepala Dinas Kesehatan NTT Messe Ataupah, kepada wartawan di Kupang, Rabu (16/9).
Sementara itu sebanyak 70 persen kasus positif Covid-19 lainnya adalah kelompok tertentu atau pelaku perjalanan, katanya.
Dia menjelaskan, hingga saat ini upaya mendiagnosa kasus Covid-19 di NTT melalui tes cepat atau rapid test sudah dilakukan kepada sebanyak 13.366 orang.
Dari test cepat tersebut diketahui yang hasilnya reaktif sebanyak 574 orang dengan jumlah 80 persen dinyatakan negatif, sebesar 8 persen positif Covid-19 dan sisanya masih menunggu hasil uji laboratorium.
"Artinya untuk hasil swab (uji usap) untuk kita di NTT yang dinyatakan positif Covid-19 masih jauh lebih kecil dibandingkan yang negatif," katanya.
Terkait jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia, ia menjelaskan hingga saat ini terdapat sebanyak lima orang.
Lebih lanjut, Messe Ataupah menjelaskan pasien positif Covid-19 di NTT didominasi kaum pria yang tercatat sebanyak 185 orang dari 289 kasus yang ada.
Kaum pria lebih rentan terpapar Covid-19 karena lebih banyak beraktivitas. "Semakin banyak melakukan aktivitas maka kecenderungan untuk terjangkit virus jenis baru ini lebih mudah," katanya.
Oleh karena itu dia berharap kaum pria di daerah ini untuk membatasi aktivitas berkumpul dan lebih patuh terhadap protokol kesehatan agar tidak mudah terpapar Covid-19.
"Pakailah masker yang berkualitas sesuai standar kesehatan sehingga tidak mudah terpapar Covid-19 dan menghindari kerumunan dan selalu mencuci tangan agar tidak tertular Covid-19," katanya.