Kamis 17 Sep 2020 08:37 WIB

4 Desa Wisata di Temanggung Diguyur Dana Rp 5,5 Miliar

Pandemulyo, Sirkuit Kedungumpul, Sendang Sengon, dan Makukuhan mendapat bantuan dana.

Desa Wisata. Ilustrasi
Foto: Yukpiknik
Desa Wisata. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pengembangan empat wisata desa di kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendapat kucuran dana dari APBN. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelontorkan Rp 5,5 miliar untuk pengembangan desa wisata di Temanggung.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana menyebutkan empat wisata desa tersebut, yakni Pandemulyo, Sirkuit Kedungumpul, Sendang Sengon, dan wisata religi Makukuhan.

Baca Juga

"Pengembangan wisata desa dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini lewat aspirasi teman-teman DPR RI," katanya.

Menurut dia dalam pengembangan wisata desa tersebut sebelumnya memang sudah ada embrio di lokasi tersebut. Ia menyebutkan pengembangan wisata di Desa Pandemulyo Kecamatan Bulu, yaitu revitalisasi Tuk Mulyo berupa pengembangan wisata air yang mengandalkan sumber mata air Tuk Mulyo.

"Program revitalisasi Tuk Mulyo ini dengan nilai anggaran Rp 1,7 miliar dan sekarang masih dalam proses pelaksanaan," katanya.

Kemudian pengembangan Sirkuit Kedungumpul di Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan senilai Rp 1,6 miliar untuk pengembangan panjang lintasan. Dana itu juga dipakai untuk pembangunan fasilitas penunjang seperti tribun, kamar mandi, dan tempat parkir.

Hendra menuturkan pengembangan wisata desa selanjutnya adalah revitalisasi Sendang Sengon di Desa Banjarsari Kecamatan Ngadirejo senilai Rp 1,1 miliar.

"Kita siapkan tempat parkirnya, memoles bagaimana menyiapkan fasilitas penunjang pengunjung seperti kamar mandi dan sebagainya, membuat jalan setapak di sekeliling Sendang. Kemudian kita siapkan kios juga untuk pemberdayaan masyarakat lokal," katanya.

Kemudian revitalisasi wisata religi Makukuhan di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu senilai Rp 1,1 miliar. Dana itu dipakai untuk membangun jalan setapak mengelilingi bukit, membangun tempat istirahat bagi wisatawan, kamar mandi, tempat parkir, mushala, dan sedikit rehabilitasi makam Makukuhan.

"Di sana sudah ada embrio tempat wisata religi Makukuhan yang kemudian juga ada tempat wisata alam yang luar biasa karena Desa Wonosoari ini paling tinggi di antara desa-desa yang ada di sekitarnya sehingga pemandangan luar biasa," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement