REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Angkatan Darat India mengatakan kehancuran yang ditimbulkan ISIS di media sosial dapat jauh lebih menghancurkan dibandingkan apa yang dilakukan tentara Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada abad 21.
Kementerian Dalam Negeri India mengakui ISIS menyebarkan jaringannya di seluruh India. Pemerintah India mengatakan kelompok teror itu telah tersebar di puluhan negara bagian untuk merekrut anggota.
Menjawab pertanyaan parlemen, Menteri Negara untuk Urusan Dalam Negeri G. Kishan Reddy mengutip laporan badan intelijen India, National Investigation Agency (NIA), yang mencatat kehadiran ISIS di berbagai negara bagian Selatan Telangana, Kerala, Andhra Pradesh, Karnataka, dan Tamil Nadu. Sejauh ini pihak berwenang India sudah menangkap 122 tersangka.
"Penyelidikan NIA mengungkapkan ISIS paling aktif di Kerala, Karnataka, Andhra Pradesh, Telangana, Maharashtra, Tamil Nadu, West Bengal, Rajasthan, Bihar, Uttar Pradesh, Madhya Pradesh, Jammu, dan Kashmir," kata Reddy seperti dikutip media Rusia, Sputnik News, Kamis (17/9).
Reddy mengatakan ISIS menggunakan media sosial untuk menyebarkan ideologinya. Saat ini pihak berwenang India mengawasi dengan ketat ruang-ruang siber.
"Lembaga yang mengkhawatirkan hal ini mengawasi ruang siber dengan ketat dan sudah ada tindakan yang diambil sesuai dengan hukum," tambah Reddy.
Ia menambahkan pemerintah juga sudah mengetahui sumber dana yang digunakan ISIS melakukan aksinya di India. Pemerintah India telah memasukkan ISIS sebagai organisasi teroris.