Kamis 17 Sep 2020 13:31 WIB

Nabi Muhammad dan Reformasi Sosial Melalui Akhlak

Nabi Muhammad memiliki budi pekerti yang baik.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad dan Reformasi Sosial Melalui Akhlak. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Nabi Muhammad dan Reformasi Sosial Melalui Akhlak. Foto: Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Inti dari ajaran agama Islam adalah terbentuknya akhlak atau budi perkerti yang luhur. Posisi akhlak dalam Islam pun sangatlah penting, Nabi Muhammad pun dikenal sebagai pribadi yang paling berakhlak luhur.

Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haikal dijelaskan, sebelum diangkat menjadi Nabi, Rasulullah SAW dikenal banyak orang sebagai pribadi yang berbudi pekerti. Bahkan penduduk Makkah kala itu tak ada yang pernah menyangsikan kemuliaan akhlak Muhammad.

Baca Juga

Maka ketika menjadi Nabi, dengan wahyu yang diterimanya menyerukan kepada umat, beliau menyampaikannya dengan cara-cara yang santun, tegas, dan taktis. Reformasi sosial pun terjadi, semula dari masyarakat Jahiliyah menjadi masyarakat yang berperadaban.

Dijelaskan, dalam mereformasi tatanan sosial maka diperlukan kerja sama antara laki-laki dengan perempuan. Sementara masyarakat Jahiliyah saat itu sangat tabu menjadikan perempuan sebagai manusia yang utuh. Dengan hadirnya wahyu Allah, Nabi Muhammad pun mencoba mengaktualisasikan dakwahnya dengan pendekatan yang dinamis.