REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembiayaan konsumen, PT Wahana Ottomitra Multiarta Tbk (“WOM Finance”) menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk menyelenggarakan webinar Program Literasi Keuangan bagi 300 pengusaha mikro dan penerima manfaat program ekonomi BAZNAS. Mengambil tema “Bijak Mengelola Uang dan Cerdas Berinvestasi Menuju Kebebasan Finansial” kegiatan webinar ini dilaksanakan enam kali dimulai pada 17 September hingga akhir Oktober 2020 di 6 (enam) kota.
Kegiatan pertama diselenggarakan bagi para pengusaha mikro binaan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNAS yang berdomisili di Jakarta. Secara bertahap, webinar akan diikuti oleh para penerima manfaat dari Bandung, Magelang, Lampung, Palu, Bukittinggi, Bedono, dan Boyolali.
Zacharia Susantadiredja, Direktur WOM Finance mengatakan “Setiap tahunnya kami rutin menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan. Bukan hanya pelaku UMKM, kami pun telah mengedukasi Ibu Rumah Tangga serta Mahasiswa. Dengan dilakukan edukasi literasi keuangan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan lembaga jasa keuangan khususnya produk perusahaan pembiayaan.”
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Irfan Syauqi Beik mengapresiasi atas terjalinnya kerjasama dengan WOM Finance. Menurut Irfan, webinar ini akan memberikan pemahaman terhadap manfaat dan resiko produk dan layanan jasa keuangan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan produktivitas dan berbagai hal yang menunjang peningkatan sisi ekonomi mustahik binaan BAZNAS.
“Terima kasih kepada WOM Finance melibatkan BAZNAS dalam upaya membantu mustahik binaan Lembaga Program untuk menambah kapasitas mereka dalam menjalankan usaha terkait dengan pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan demi tercapainya kesejahteraan. Pasalnya pengelolaan keuangan mempunyai peran yang sangat signifikan dalam menentukan tingkat kesuksesan UMKM,” ujar Irfan dalam sambutan acara yang ditayangkan BAZNASTV, Kamis, (17/9).
Irfan menambahkan, target penerima manfaat dalam program literasi keuangan ini adalah para pelaku UMKM di bawah koordinasi Divisi Pendayagunaan BAZNAS yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Antara lain, mustahik pengusaha lembaga program LPEM, mustahik ZMart lembaga program LPEM, mustahik Balai Ternak Lembaga program LPPM, mustahik BAZNAS Microfinance Desa lembaga program BMFi, dan mustahik program Zakat Community Development (ZCD).
“Dalam sinergi kerjasama ini diharapkan percepatan perkembangan perekonomian dan penurunan angka kemiskinan di tengah wabah pandemi Covid-19 ini dapat tercapai,” katanya.
Webinar program literasi keuangan “Bijak Mengelola Uang dan Cerdas Berinvestasi Menuju Kebebasan Finansial” akan diisi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya, dimana untuk setiap webinar terdiri dari dua narasumber, yakni perwakilan dari WOM Finance serta narasumber dari Kepala Lembaga Program BAZNAS.
Tentang WOM Finance
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk didirikan pada 1982 dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing yang bergerak di bidang pemberian pembiayaan sepeda motor, khususnya untuk sepeda motor merek Honda. Pada 2000, Perseroan mengubah nama menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha sejalan dengan transformasi bisnis yang dilakukan Perseroan terus mengalami perkembangan dan tidak lagi hanya melayani pembiayaan sepeda motor merek Honda, tapi juga sepeda motor merek Jepang lainnya, seperti Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki.
Pada 2005, Perseroan menjadi bagian dari kelompok usaha PT Bank Maybank Indonesia Tbk (MBI) setelah mengakuisisi 43 persen kepemilikan saham Perseroan. Pada 2015, Perseroan melakukan right issue melalui Penawaran Umum Terbatas, di mana MBI bertindak sebagai standby buyer. Dalam right issue ini, Perseroan menerbitkan 3.481.481.480 saham baru. Kemudian kepemilikan saham MBI di Perseroan naik menjadi 68,55 persen. Pemegang saham terbesar kedua di Perusahaan adalah PT Wahana Makmur Sejati dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 25,01 persen dan publik sebesar 6,44 persen.
Hingga saat ini, kinerja operasional perseroan didukung oleh 185 kantor jaringan dengan lebih kurang 3.228 karyawan untuk melayani 691 ribu konsumen aktif melalui sumber daya manusia yang unggul dan layanan yang berkualitas.