Kamis 17 Sep 2020 15:22 WIB

Kunto Aji Anggap Musik Bisa Jadi Katarsis

Kunto Aji berusaha agar musiknya dapat menggugah pendengar.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Solois Indonesia Kunto Aji menyebut, musik juga dapat membantu pendengar berpikir lebih jernih.
Foto: Tangkapan Layar
Solois Indonesia Kunto Aji menyebut, musik juga dapat membantu pendengar berpikir lebih jernih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi asal Yogyakarta Kunto Aji meyakini musik memiliki nilai untuk menyuarakan kata hati. Selain biasa dimanfaatkan banyak orang yang memenggal sedikit-sedikit lirik sebagai perwakilan dari hati, Kunto Aji menganggap musik bisa menjadi katarsis atau cara mengungkapkan emosi.

“Musik itu sendiri memiliki manfaat. Misalnya, orang suka mengambil sepenggal lirik untuk memberikan kode kepada orang yang dia suka atau memberikan kode ke keluarganya tentang apa yang dia sedang rasakan. Selain itu, saya percaya musik bisa jadi katarsis,” jelas pria yang akrab disapa Mas Kun itu dalam talkshow virtual “Ngobrolin #Katahati” oleh Joox, Rabu (16/9).

Baca Juga

Sebagai penulis lagu, Kunto mencoba untuk menciptakan lirik-lirik yang pada akhirnya dapat menggugah pendengar untuk memikirkan tentang hidupnya. Dia mencoba untuk membuat lirik yang bisa membuat para pendengar mulai mencari jawaban selama ini apa yang dirasakan.

Dimensi musik itu, menurut Kunto, sangat luas dan bukan hanya mengenai aransmen saja. Sejak zaman dahulu, aransemen alat musik memiliki beberapa frekuensi yang bisa membantu manusia yang mendengarkan untuk menjadi lebih santai atau relaks.

Kunto mencontohkan bukti bahwa musik bisa memengaruhi diri. Misalnya, genderang perang yang ditabuhkan bisa membuat orang-orang yang mendengarnya menjadi lebih semangat.

“Musik itu punya frekuensi. Sementara tubuh kita 80 persennya adalah air. Air kena frekuensi jadi bergetar. Jadi musik itu bisa menjadi katarsis. Apa yang sedang kita rasakan, apa kata hati kita,” jelas dia.

Kunto menyebut, musik memiliki peran pula untuk menenangkan diri. Hal itu bisa membantu para pendengar untuk berpikir lebih jernih lagi.

Menurut Kunto, selama ini, pelantun tembang “Rehat” itu hanya mendengarkan musik-musik yang dia sukai saja. Oleh karenanya, dia ingin mencoba praktek mendengarkan musik dengan tujuan yang lain.

“Bahwa mendengarkan musik tapi sekadar mendengarkan untuk kita meredam ego dan mencoba memahami pesan apa yang diberikan oleh penulis lagu tersebut. Saya terhubung apa enggak ya atau oh ternyata ada sesuatu yang bisa saya ambil," ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement