Kamis 17 Sep 2020 17:15 WIB

Prediksi 17 September dan Kondisi Riil di Rumah Sakit

Pemerintah memastikan masih ada ruang bagi pasien Covid-19 di Jakarta.

Seorang tenaga kesehatan berjalan di area Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta. Pada Kamis (17/9), Jakarta mendapat tambahan 1.113 kasus positif Covid-19 baru.
Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA
Seorang tenaga kesehatan berjalan di area Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta. Pada Kamis (17/9), Jakarta mendapat tambahan 1.113 kasus positif Covid-19 baru.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Laeny Sulistyawati, Ronggo Astungkoro, Desy Suciati Saputri, Antara

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta diberlakukan kembali karena Pemprov DKI memperkirakan tanpa menarik rem darurat, maka rumah sakit di Jakarta akan dipenuhi pasien Covid-19. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memperkirakan rumah sakit di Jakarta akan kelebihan kapasitas pada Kamis (17/9).  

Baca Juga

Hari ini, total kasus positif Covid-19 mencapai angka 232.628. Terjadi penambahan 3.635 kasus baru hari ini dari 41.804 pemeriksaan spesimen.

Dengan angka penambahan ini, total kasus terkonfirmasi Covid-19 secara nasional tercatat mencapai 232.628. Dari temuan kasus hari ini, Provinsi DKI Jakarta tercatat menyumbang angka terbesar yakni 1.113 kasus baru. Kemudian disusul oleh Jawa Barat dengan 353 kasus baru, Jawa Timur sebanyak 327 kasus baru, Jawa Tengah 293 kasus, serta Riau sebanyak 225 kasus.

Meski Jakarta terus dihadang dengan tambahan 1.000 kasus per harinya, kondisi rumah sakit dan Wisma Atlet disebut masih mencukupi. Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan kapasitas ruangan di rumah sakit tersebut masih cukup untuk menampung pasien Covid-19, baik yang membutuhkan perawatan maupun isolasi mandiri.

"Kalau di tower 6 dan 7 kurang lebih 3.100 lebih. Bahkan kalau per kamar dihitung persis itu bisa 3.500, tapi yang bisa digunakan untuk pasien 3.100 sekian. Dan di tower 5 kita punya 1.540, di tower 4 kita punya 1.526. Artinya ini masih cukup untuk pasien," katanya dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, hari ini.

Dalam upaya antisipasi, pemerintah daerah (pemda) dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kata dia, juga sudah menyiapkan tempat perawatan isolasi mandiri. Seperti di hotel berbintang 2 atau 3 maupun tempat-tempat penginapan yang biasanya digunakan untuk pendidikan dan pelatihan (diklat).

Sementara itu, untuk jumlah pasien, ia mengatakan bahwa pada 16 September 2020, telah ada sekitar 271 pasien yang masuk ke tower 6 dan 7, dan sekitar 149 pasien di tower 5. "Intinya bahwa yang paling penting adalah bukan hal angka, tapi bagaimana ini tertampung atau tidak dan pelayanannya seperti apa untuk saat ini. Sehingga inilah upaya kita bersama, harus lakukan secara antisipasi ke depan," katanya.

Ia juga mengatakan RS Darurat Wisma Atlet sempat memperkirakan bahwa pada 17 September 2020 pelayanan rumah sakit diperkirakan akan kewalahan menampung pasien baru. Namun demikian, RS Darurat Wisma Atlet memastikan kapasitas di rumah sakit tersebut masih bisa menampung pasien.

"Tentunya tempatnya saat ini masih aman untuk perawatan pasien maupun isolasi mandiri," katanya.

Kemudian, dengan sistem pendaftaran yang telah dapat dilakukan secara daring di setiap puskesmas di DKI Jakarta, proses penerimaan pasien di RS Darurat Wisma Atlet juga dapat dilakukan secara lebih cepat dan efisien. "Setelah kita gunakan sistem ini ternyata memang lebih cepat untuk penanganan dan memudahkan, dan memberikan kenyamanan bagi para (pasien) isolasi mandiri," ujar Tugas Ratmono.

Hari ini Wisma Atlet menerima tambahan 1.066 orang. Total ada 2.757 orang pasien yang tengah dirawat di RSD Wisma Atlet.

"Padien rawat inap hari ini berjumlah 2.757 orang, terdiri dari 1.334 pria dan 1.423 wanita," ungkap Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (17/9).

Aris menerangkan, 2.757 orang pasien itu semuanya merupakan pasien berstatus terkonfirmasi positif Covid-19. Tambahan pasien hari ini lebih sedikit dibanding kemarin. Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kemarin berjumlah 1.691 orang.

"Terhitung mulai tanggal 23 Maret sampai hari ini tercatat ada total 16.626 orang pasien terdaftar di RSD Wisma Atlet. Dari pasien terdaftar itu, 13.753 orang pasien di antaranya sudah keluar," jelas dia.

Pasien yang sudah keluar itu terdiri dari sejumlah alasan. Pertama, pasien dirujuk ke rumah sakit lain. Kedua, pasien sembuh. Ketiga, pasien meninggal dunia. Dari ketiga alasan itu, pasien sembuh merupakan alasan terbanyak dari keluarnya pasien.

"Pasien sembuh tercatat ada 13.417 orang, pasien rujuk ke rumah sakit lain ada 283 orang, dan pasien meninggal dunia ada enam orang," kata dia.

Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu (16/9) menerjunkan Tim Taskforce ke sejumlah RS untuk memastikan kapasitas ruang isolasi dan Ruang Intensive Care Unit (ICU) di sejumlah rumah sakit (RS) di Ibu Kota. Hasilnya, Kemenkes mengklaim kapasitas RS masih mencukupi.

"Kemenkes memastikan tersedianya ruang isolasi dan ICU yang dapat digunakan untuk pasien Covid-19 ke RS yang ada di Jakarta, baik milik Kemenkes, milik pemerintah daerah, milik TNI/Polri, milik swasta dan wisma atlet. Dari pantauan kami di hari pertama (16/9) RS masih tersedia terus mengembangkannya volumenya," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Rita Rogayah seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (17/9).

Ia menambahkan, kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Kemenkes kepada pemerintah daerah, khususnya DKI Jakarta, dalam menangani pandemi Covid-19. Ia menambahkan, di hari pertama tim mendatangi RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo, RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tarakan, RSU Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, RS Hermina Kemayoran, RSUD Pasar Rebo, RSDK Duren Sawit, RSU Pertamina Jaya, RS Mitra Keluarga Kemayoran dan RSPAD Gatot Soebroto.

Dari hasil pemantauan diperoleh data kapasitas jumlah tempat tidur yang telah dimiliki rumah sakit-rumah sakit tersebut dan rencana pengembangannya, yaitu RS RSPI Sulianti Saroso saat ini sudah memiliki 34 tempat tidur di ruang isolasi dan 10 tempat tidur di ruang ICU. Dalam waktu dekat, RSPI Sulianti Saroso akan menambah jumlah kapasitas tempat tidur baik di ruang isolasi maupun ICU menjadi 48 tempat tidur di ruang isolasi dan 14 tempat tidur di ruang ICU. Rencananya, Senin (21/9) ruangan sudah dapat digunakan.

RS Hermina Kemayoran memiliki 48 tempat tidur di ruang isolasi dan 6 tempat tidur di ruang ICU. Lalu RSUD Pasar Rebo memiliki kapasitas 50 tempat tidur yang terbagi rata di ruang isolasi Anggrek dan ruang isolasi Cempaka, serta 9 tempat tidur di ruang ICU. RSUD Pasar Rebo akan melakukan pengembangan sebanyak 25 tempat tidur di ruang isolasi dan 6 tempat tidur di ruang ICU.

RSDK Duren Sawit memiliki  kapasitas 202 tempat tidur di ruang isolasi dan 13 tempat tidur di ruang ICU. Dan dalam waktu dekat RSDK Duren Sawit akan menambah 200 tempat tidur isolasi dan 8 tempat tidur di ruang ICU.

Di RSU Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto saat ini memiliki kapasitas 169 tempat tidur ruang isolasi dan 15 tempat tidur ruang ICU dengan rencana penambahan dalam waktu dekat sejumlah 31 tempat tidur di ruang isolasi, dan 15 tempat tidur di ruang ICU. Kemudian RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo saat ini memiliki 178 tempat tidur di ruang isolasi dan 31 tempat tidur di ruang ICU. Untuk rencana pengembangan RSUPN Dr. Cipto sudah menyiapkan tambahan tempat tidur sebanyak 50 di ruang isolasi dan 10 tempat tidur di ruang ICU dengan perkiraan Senin, 21 September 2020 ruangan sudah dapat digunakan.

RSUD Tarakan sebanyak 114 dan 38 tempat tidur di ruang ICU, dengan rencana penambahan 4 tempat tidur pada ruang ICU. RSU Pertamina Jaya memiliki daya tampung 75 tempat tidur di ruang isolasi dan 65 tempat tidur di ruang ICU dengan rencana penambahan tempat tidur pada ruang isolasi sebanyak 15 buah.

RSPAD Gatot Soebroto memiliki daya tampung 253 tempat tidur di ruang isolasi dan 27 di ruang ICU. Saat ini RSPAD Gatot Soebroto sudah melakukan pengembangan sebanyak 30 tempat tidur di ruang isolasi. RS Mitra Kemayoran memiliki daya tampung 35 tempat tidur di ruang isolasi dan 5 tempat tidur di ruang ICU dengan rencana penambahan dalam waktu dekat sejumlah 22 tempat tidur di ruang isolasi.

"Selain memantau ketersediaan tempat tidur, tim dari Kemenkes juga menyerahkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) seperti full cover dan Masker N95. Diharapkan bantuan ini dapat memotivasi rumah sakit maupun tenaga kesehatan dalam menekan angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19," katanya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menginformasikan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jakarta masih tersedia. Informasi juga menyebutkan sampai dengan pukul 13.30 WIB hari ini ruang isolasi di berbagai RSUD masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan ruang isolasi pasien Covid-19 yang tersedia berjumlah 223 di 21 RSUD. Sementara ada 11 RSUD yang ruang isolasinya sudah penuh.

Adapun rekapitulasi ketersediaan di RSUD DKI Jakarta adalah:

1. VIP: 26

2. Kelas I: 81

3. Kelas II: 118

4. Kelas III: 1.018

5. ICU: 10

6. NICU: 27

7. PICU: 5

8. HCU: 39

9. ICCU: 15

10. Ruang isolasi: 223

Ruang yang tersedia tersebut ada di 21 RSUD di DKI Jakarta hingga pukul 14.00 WIB:

Jakarta Pusat

1. RSUD Tarakan: 17

2. RSUD Cempaka Putih: 3

3. RSUD Johar Baru: 1

4. RSUD Kemayoran: 8

5. RSUD Tanah Abang: 5

Jakarta Utara

6. RSUD Cilincing: 15

7. RSUD Tanjung Priok: 3

Jakarta Selatan

8. RSUD Pasar Minggu: 75

9. RSUD Jati Padang: 8

10. RSUD Kebayoran Lama: 5

11. RSUD Tebet: 1

Jakarta Timur

12. RSUD Pasar Rebo: 4

13. RSUD Budhi Asih: 7

14. RSUD Adyaksa: 6

15. RSUD Ciracas: 9

16. RSUD Kramat Jati: 17

17. RSUD Matraman: 1

18. RSUD Cipayung: 5

Jakarta Barat

19. RSUD Cengkareng: 28

20. RSUD Kembangan: 3

21. RSUD Taman Sari: 2

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginjak rem darurat dengan mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) - (republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement