Kamis 17 Sep 2020 18:37 WIB

Khofifah: Perlu Sinkronisasi RDKK Atasi Kelangkaan Pupuk

Beberapa kelompok tani sudah menyampaikan rencana tanamnya, namun tidak masuk RDKK.

Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta adanya tembusan setiap Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK) yang dikirim ke Pemerintah Pusat, untuk sinkronisasi data. Sinkronisasi ini penting untuk mengatasi kelangkaan pupuk di berbagai daerah. 

"Formatnya saat ini harus disinkronkan, yakni Pemprov Jatim harus mendapat tembusan RDKK yang dikirim Kabupaten/Kota, sehingga masalah kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi," kata Khofifah ditemui di Gresik, Kamis (17/9).

Khofifah mengaku, telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan melihat masalah kelangkaan pupuk yang terus terjadi. Padahal, beberapa kelompok tani sudah menyampaikan rencana tanamnya, namun tidak masuk RDKK.

"Mereka merasa sudah menyampaikan tetapi belum masuk RDKK yang semestinya masuk. Ada juga gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang distribusi pupuk tidak sesuai kebutuhan anggotanya. Mekanisme inilah yang harus kita cari solusinya," kata mantan Menteri Sosial ini.