Kamis 17 Sep 2020 18:50 WIB

BTN Optimistis Penyaluran Kredit Pemerintah Lampaui Target

BTN berkomitmen memenuhi target untuk menyalurkan pembiayaan hingga 3 kali lipat

Red: Gita Amanda
Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan sejak awal Bank BTN berkomitmen memenuhi target untuk menyalurkan pembiayaan hingga 3 kali lipat atau sebesar Rp15 Triliun dari dana yang ditempatkan Pemerintah.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan sejak awal Bank BTN berkomitmen memenuhi target untuk menyalurkan pembiayaan hingga 3 kali lipat atau sebesar Rp15 Triliun dari dana yang ditempatkan Pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk optimistis dapat memenuhi komitmen penyaluran kredit dari dana penempatan pemerintah untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Seperti diketahui, sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 70 tahun 2020, Bank BTN menerima penempatan dana pemerintah sebesar Rp 5 triliun pada 25 Juni 2020 untuk tenor tiga bulan.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan sejak awal Bank BTN berkomitmen memenuhi target untuk menyalurkan pembiayaan hingga 3 kali lipat atau sebesar Rp15 triliun dari dana yang ditempatkan Pemerintah. Porsi terbesar dari penyaluran pembiayaan tersebut adalah ke sektor perumahan, sesuai dengan core business  Bank BTN.

Pahala menjelaskan, realisasi penyaluran pembiayaan hingga 25 September 2020 dari penempatan dana pemerintah, diproyeksikan mencapai Rp 15,38 triliun atau 102,5 persen dari target. Segmen terbesar dari penerima pembiayaan tersebut adalah KPR subsidi yakni untuk 28.807 debitur senilai Rp 3,99 triliun. Dana itu setara 26 persen dari keseluruhan pembiayaan yang disalurkan.

Segmen lain penerima pembiayaan dari penempatan dana pemerintah, yang diproyeksikan terealisasi hingga 25 September 2020, adalah KPR non-subsidi dan kredit konsumer lainnya. Yakni mencakup 12.944 debitur senilai Rp 3,38 triliun atau setara 22 persen dari keseluruhan pembiayaan yang disalurkan. Berikutnya kredit konstruksi dan kredit komersial lainnya sebanyak 2.454 debitur senilai Rp 2,85 triliun (18,5 persen) dan kredit ke BUMN untuk 49 debitur senilai Rp 5,15 triliun (33,5 persen).