REPUBLIKA.CO.ID, Matematika sudah menjadi alat perhitungan bangsa-bangsa kuno. Bangsa Mesir Kuno telah mengenal angka-angka desimal, menggunakan bilangan-bilangan kuadrat, dan menghitung luas lingkaran dan segi empat secara akurat. Penerapan ilmu itu, salah satunya, tampak pada mahakarya bangunan piramida di Giza, Mesir.
Demikian pula dengan bangsa Babilonia yang sudah terbiasa menggunakan bilangan berurutan; bangsa Cina menggunakan aritmatika untuk memecahkan masalah kompleks pada penelitian dan pengurangan bidang geometris; dan orang India Kuno terbiasa menggunakan metode semacam aljabar.
Sejak masa Pythagoras, orang-orang Yunani terpukau oleh angka-angka, termasuk bentuk-bentuk geometris, karena membantu mereka merekayasa alam semesta dan memahami struktur dan fungsinya. Bahkan, matematika dimasukkan oleh bangsa Yunani ke dalam salah satu bagian disiplin filsafat.
Menurut Howard R Turner dalam Science in Medievel Islam, geometri Yunani, aritmatika Cina, dan aljabar India dikenal umat Islam sejak awal perkembangan agama Islam. Secara umum, ahli matematika Islam sibuk dalam penyempurnaan ilmu matematika warisan bangsa-bangsa kuno itu.
Salah satu ilmuwan Muslim yang menonjol di bidang ini adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-850). Ia dikenal di dunia Barat dengan sebutan Algorisme. Pada 830 M, al-Khawarizmi telah melahirkan sebuah buku monumental berjudul Al-Jabr wa'l Muqabala.
Dari buku itulah, kata 'aljabar' dikenal luas hingga di seantero dunia. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul Liber Algebrae et Almucabala oleh Robert of Chester dan Gerard of Cremona.
Howard R Turner menyebutkan, penelitian di bidang matematika tidak hanya berhenti pada teori, tetapi diaplikasikan pula dalam penciptaan teknologi canggih. Geometri, misalnya, dimanfaatkan umat Islam untuk merancang berbagai macam bentuk roda.
Maka, ditemukanlah teknologi kincir air dan sistem-sistem lain untuk mengangkat air dari sumbernya. Teknologi ini sangat membantu memajukan bidang industri dan pertanian. Geometri juga diaplikasikan dalam penciptaan alat-alat perang, seperti panah.