Kamis 17 Sep 2020 23:47 WIB

MPR: Kasus Penusukan Ulama Jangan Jadi Preseden Buruk

MPR tak Ingin Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber Jadi Preseden Buruk Penegakan Hukum

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan
Foto: Humas MPR
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan meminta kasus penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber diusut tuntas. Syarief mengingatkan, jangan sampai kasus tersebut menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia dan mempengaruhi kepercayaan masyarakat.

"Keterbukaan ini penting untuk mengembalikan kepercayaan publik dan menghindari kecurigaan serta prasangka negatif terhadap penegakan hukum," kata Syarief Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/9).

Baca Juga

Syarief Hasan mengutuk keras penusukan tersebut yang terjadi di kompleks Masjid Afaluddin Tamin Sukajaya, Lampung, Minggu (13/9). Ia mengaku telah mendengar banyak sekali berita penyerangan terhadap ulama, kasus penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber hanya satu dari sekian banyak tokoh agama yang mendapatkan kekerasan dalam melakukan syiar agama.

Bahkan, menurut dia, ada beberapa di antaranya sampai meninggal dunia sehingga kejadian ini tidak memancing kerusuhan dan adu domba di tengah masyarakat. Kejadian ini, lanjut dia, sangat memprihatikan dan berpotensi memancing pergolakan di tengah masyarakat.

"Pemerintah dan aparat hukum harus bergerak cepat mengantisipasi kemungkinan buruk sehingga kerukunan antarumat beragama dan persatuan Indonesia tetap terjaga yang menjadi bagian dari pengamalan Pancasila," ujarnya.

Syarief juga mendorong agar seluruh komponen bangsa tidak mudah terhasut dengan upaya propaganda buruk yang memanfaatkan kejadian tersebut. Ia juga mengajak pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam setiap kegiatan-kegiatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement